Kelompok Houthi di Yaman untuk pertama kalinya mengakui secara terbuka bahwa serangan rudal mereka ke Israel dilakukan dengan koordinasi langsung dengan Iran. Pengakuan ini memperkuat indikasi keterlibatan Teheran dalam peningkatan ketegangan di Timur Tengah.
Dalam pernyataan yang disiarkan melalui televisi, juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, menyatakan bahwa mereka telah menargetkan kota Jaffa di Israel tengah dengan sejumlah rudal balistik dalam 24 jam terakhir.
"Sebagai wujud dukungan kepada rakyat Palestina dan Iran, operasi ini kami lakukan bersama dengan tentara Iran terhadap musuh Israel," kata Sarea.
Militer Israel sebelumnya melaporkan aktivasi sistem peringatan dini rudal di beberapa wilayah setelah peluncuran rudal dari arah Yaman dan Iran. Namun, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Israel mengenai dampak dari serangan ini.
Israel dan Iran telah saling melancarkan serangan rudal sejak Jumat lalu, ketika Israel memulai operasi militer besar terhadap Iran. Pada hari yang sama, Israel menyebutkan bahwa sebuah rudal dari Yaman jatuh di Hebron, Tepi Barat. Namun, Houthi belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut pada saat itu.
Kelompok Houthi, yang mendapat dukungan dari Iran, telah secara konsisten meluncurkan serangan ke arah Israel sejak dimulainya konflik Israel-Hamas pada Oktober 2023. Sebagian besar rudal tersebut berhasil diintersepsi oleh sistem pertahanan Israel.
Amerika Serikat sebelumnya juga melancarkan serangan intensif terhadap Houthi. Namun, serangan tersebut dihentikan setelah kelompok tersebut menyatakan kesediaan untuk menghentikan serangan terhadap kapal-kapal Amerika.