Harga Emas Melonjak Akibat Ketegangan Timur Tengah, Diprediksi Tembus Rekor Baru

Harga emas dunia mengalami lonjakan signifikan pada hari Jumat (13 Juni 2025), didorong oleh kekhawatiran investor terkait meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Serangan udara Israel ke Iran memicu aksi beli aset aman (safe haven), mendorong harga emas ke level tertinggi dalam hampir dua bulan terakhir.

Di pasar spot, harga emas ditutup pada US$3.423,03 per troy ons, naik 1,36% dibandingkan hari sebelumnya. Angka ini mendekati rekor tertinggi sepanjang masa yang tercatat pada US$3.434,4 per troy ons.

Kenaikan harga ini didorong oleh meningkatnya kekhawatiran akan potensi meluasnya konflik di Timur Tengah, mendorong investor untuk mencari perlindungan dalam aset yang dianggap aman seperti emas.

Optimisme terhadap prospek harga emas juga diperkuat oleh proyeksi dari berbagai lembaga keuangan. Goldman Sachs memperkirakan pembelian emas secara agresif oleh bank sentral akan terus mendorong harga emas naik menjadi US$3.700 per troy ons pada akhir tahun 2025, dan bahkan berpotensi mencapai US$4.000 pada pertengahan tahun 2026.

Prediksi yang lebih bullish datang dari Bank of America (BofA), yang memperkirakan harga emas dapat mencapai US$4.000 per ons dalam 12 bulan mendatang. Proyeksi ini mencerminkan keyakinan yang kuat bahwa emas akan terus menjadi aset yang menarik di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global.

Scroll to Top