Persahabatan Sejati: Sarah Paulson dan Perjuangan Pedro Pascal Menuju Puncak Karier

Pedro Pascal, bintang serial The Last of Us yang kini namanya meroket, ternyata memiliki cerita perjuangan panjang sebelum meraih kesuksesan. Di balik gemilangnya karier saat ini, ada sosok sahabat setia, Sarah Paulson, yang selalu mendukungnya.

Pertemuan mereka terjadi pada tahun 1993, saat Pascal menimba ilmu di NYU’s Tisch School of Arts, New York. Kesamaan minat terhadap dunia perfilman membuat keduanya langsung akrab. Menonton film bersama menjadi kegiatan rutin untuk melepas penat dan emosi.

Paulson, dalam sebuah wawancara, menceritakan bagaimana ia menyisihkan penghasilannya dari berbagai proyek film dan televisi untuk membantu Pascal di awal tahun 2000-an. Pascal, yang sempat mencoba peruntungan di Los Angeles dengan membintangi serial seperti Buffy The Vampire Slayer dan Undressed, ternyata belum berhasil mencukupi kebutuhan hidupnya dan memutuskan untuk kembali ke New York.

"Ada saat-saat aku memberinya sebagian gajiku untuk biaya hidupnya," ungkap Paulson.

Pascal tak menampik hal tersebut. Ia mengakui bahwa ia telah mengalami banyak kegagalan dalam kariernya. Bahkan, ia sempat memiliki target untuk meraih popularitas di usia 29 tahun, namun kenyataannya ia gagal mencapainya.

"Aku seringkali terjatuh," ujarnya.

"Visi saya adalah jika saya tidak populer saat saya berusia 29 tahun, karier saya selesai. Jadi saya terus-menerus menyesuaikan kembali apa arti mengabdikan hidup untuk profesi ini, dan melepaskan gagasan tentang itu. Sepertinya saya pikir itu akan terjadi ketika saya masih kecil. Ada begitu banyak alasan bagus untuk melepaskan khayalan itu," tambahnya.

Namun, perjuangan tersebut akhirnya membuahkan hasil. Pascal kini menjadi bagian penting dari dua serial besar, yaitu The Last of Us dan The Mandalorian. Saat ini, ia juga tengah sibuk dengan berbagai proyek film terbarunya, termasuk The Fantastic Four: First Step dan Materialist.

Scroll to Top