Gelombang serangan balasan dari Iran menghantam Israel pada Senin (16/6/2025), menargetkan kota-kota besar seperti Tel Aviv dan Haifa. Rentetan rudal yang diluncurkan Garda Revolusi Islam Iran diklaim berhasil mengenai sejumlah target strategis.
Serangan yang terjadi pada pagi hari waktu setempat menyebabkan kerusakan signifikan. Rumah-rumah hancur dan kekhawatiran akan eskalasi konflik regional pun meningkat, terutama di kalangan pemimpin dunia yang tengah berkumpul di KTT G7.
Layanan darurat Israel mengonfirmasi setidaknya lima orang tewas dalam serangan tersebut, menambah total korban tewas menjadi 18 sejak Jumat. Lebih dari seratus orang lainnya dilaporkan terluka akibat serangan rudal balasan ini, yang merupakan respons atas agresi militer Israel sebelumnya terhadap fasilitas Iran.
Video yang beredar menunjukkan rudal-rudal melintasi langit Tel Aviv, diikuti ledakan keras yang terdengar hingga Yerusalem. Bangunan-bangunan di area padat penduduk Tel Aviv mengalami kerusakan parah, dengan puing-puing berserakan di permukiman warga.
Jendela-jendela hotel dan rumah yang berlokasi dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat juga hancur akibat serangan. Meskipun kompleks diplomatik AS tidak terkena dampak langsung, kerusakan di sekitarnya memicu kekhawatiran akan meningkatnya eskalasi.
Seorang warga Tel Aviv, Guydo Tetelbaun, menceritakan pengalaman mengerikannya saat berada di apartemennya. Ia bersama warga lainnya berlindung di bunker, namun pintu bunker tersebut jebol akibat dahsyatnya ledakan.
Serangan ini menandai peningkatan signifikan dalam konflik antara Iran dan Israel yang semakin intensif sejak pekan lalu. Komunitas internasional mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri, guna mencegah terjadinya perang regional yang lebih luas.
