Di balik gemerlap kreasi Andrea Pirlo dan magisnya Francesco Totti, ada satu nama yang mungkin kurang mendapat sorotan, namun perannya tak tergantikan dalam kesuksesan Italia menjuarai Piala Dunia 2006: Gennaro Gattuso. Ia adalah jantung dan paru-paru tim, sang pembersih kanvas yang memungkinkan para seniman di lini tengah dan depan untuk berkarya.
Gattuso bukan sekadar gelandang bertahan. Ia adalah penghubung vital antar lini, pengatur tempo permainan, pemutus serangan lawan, sekaligus pembuka ruang bagi rekan-rekannya. Dalam skema 4-4-2 fleksibel racikan Marcello Lippi, pergerakan vertikal Gattuso yang tak kenal lelah menjadi kunci keseimbangan tim.
Statistik berbicara lantang tentang kontribusinya. Di Piala Dunia 2006 Jerman, ia mencatatkan 47 tekel sukses, terbanyak di antara seluruh pemain yang berlaga. Perannya sebagai pilar lini tengah Italia begitu krusial, hingga menginspirasi Spanyol untuk mengadopsi pendekatan serupa saat menjuarai Piala Eropa dua tahun kemudian. Gattuso adalah dinamo yang menjaga denyut nadi Azzurri terus berdetak kencang, membawa mereka menuju puncak kejayaan.