WASHINGTON, KOMPAS.TV – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dilaporkan menolak mentah-mentah rencana Israel untuk mengeliminasi Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei. Alasan di balik keputusan ini adalah kekhawatiran Trump bahwa tindakan tersebut akan memicu eskalasi konflik regional yang lebih luas.
Menurut seorang pejabat AS yang berbicara secara anonim, pemerintah Israel telah menyusun sebuah "rencana matang" untuk menghabisi Khamenei. Namun, Gedung Putih, setelah menerima detail rencana tersebut, langsung menolaknya. Trump menilai bahwa membunuh Khamenei hanya akan memperburuk situasi di Timur Tengah yang sudah tegang.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, enggan berkomentar secara spesifik mengenai rencana tersebut. Ia hanya menyatakan bahwa perubahan rezim mungkin terjadi di Iran karena "rezim Iran sangat lemah."
"Saya dapat mengatakan kepada Anda, kami akan melakukan apa yang perlu kami lakukan. Dan saya kira Amerika Serikat tahu apa yang baik untuk Amerika Serikat," ujar Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan Fox News.
Sebelumnya, Trump menegaskan bahwa AS tidak terlibat dalam serangan Israel ke Iran. Meski demikian, ia memperingatkan Iran bahwa militer AS akan memberikan balasan setimpal jika Teheran menyerang pangkalan militer AS.
"Jika kami diserang dengan cara atau bentuk apa pun oleh Iran, kekuatan penuh dan kedigdayaan Angkatan Bersenjata AS akan mendatangi Anda dengan tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya," tegas Trump melalui platform Truth Social.
Trump juga mengungkapkan bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan keduanya sepakat bahwa saling serang antara Israel dan Iran harus segera dihentikan.
Eskalasi konflik antara Israel dan Iran terus berlanjut hingga Minggu (15/6), dipicu oleh serangan udara Israel yang menewaskan seorang komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) pada Jumat (13/6).
Pemerintah Iran melaporkan bahwa serangan Israel telah menewaskan 224 orang, termasuk 70 anak-anak dan perempuan. Sementara itu, Israel melaporkan 10 korban jiwa akibat serangan Iran.