Washington – Ketegangan antara Israel dan Iran meningkat tajam. Presiden AS, Donald Trump, mengisyaratkan kemungkinan keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik tersebut.
Dalam sebuah wawancara, Trump menyatakan bahwa AS mungkin akan terlibat dalam pertempuran antara kedua musuh bebuyutan di Timur Tengah.
Menanggapi potensi peran Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai mediator, Trump mengungkapkan bahwa Putin telah menghubunginya dan mereka telah berdiskusi panjang lebar mengenai isu ini.
Sebelumnya, Trump menyerukan agar Iran dan Israel mencapai kesepakatan untuk mengakhiri agresi yang saling mematikan. Namun, ia juga tidak menutup kemungkinan bahwa kedua negara perlu "bertempur habis-habisan" terlebih dahulu sebelum mencapai solusi.
Trump menyampaikan pernyataan tersebut saat berbicara sebelum bertolak ke Kanada untuk menghadiri KTT G7. Situasi ini terjadi di tengah meningkatnya serangan rudal dan drone antara Israel dan Iran, yang berpotensi memicu eskalasi konflik yang lebih besar.
Pergerakan Kapal Induk AS
Kapal induk AS, USS Nimitz, terlihat meninggalkan Laut China Selatan dan bergerak menuju Timur Tengah. Kapal induk tersebut bahkan membatalkan kunjungan yang dijadwalkan ke pelabuhan Vietnam.
Pergerakan ini terjadi di tengah pertempuran sengit antara Israel dan Iran. Belum ada pernyataan resmi dari Kedutaan Besar AS di Vietnam terkait laporan ini.
Sebelumnya, kelompok tempur kapal induk Nimitz melakukan operasi keamanan maritim di Laut China Selatan, yang diklaim sebagai bagian dari kehadiran rutin Angkatan Laut AS di Indo-Pasifik.