Jakarta – Di tengah konflik yang semakin memanas antara Iran dan Israel, kapal induk Amerika Serikat, USS Nimitz, dilaporkan bergerak menuju Timur Tengah. Langkah ini diambil setelah Kedutaan Besar AS di Tel Aviv terkena dampak serangan rudal yang dilancarkan Teheran pada Senin (16/6) pagi.
Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, mengonfirmasi bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Meski demikian, gedung kedutaan mengalami kerusakan kecil akibat serangan itu. Akibatnya, operasional kedutaan ditutup sementara mulai hari Senin dan belum ada informasi kapan akan dibuka kembali.
Pergerakan USS Nimitz terdeteksi meninggalkan Laut China Selatan pada Senin pagi dan menuju ke arah barat, ke Timur Tengah. Awalnya, kapal induk ini dijadwalkan untuk mengunjungi Vietnam, tetapi rencana tersebut dibatalkan menyusul eskalasi konflik antara Israel dan Iran. Pihak Kedubes AS di Hanoi menyatakan pembatalan kunjungan ini disebabkan oleh "kebutuhan operasional mendesak."
Keputusan ini mencerminkan kekhawatiran yang berkembang bahwa AS dapat terseret lebih jauh ke dalam konflik Iran-Israel. Presiden Donald Trump sebelumnya telah memperingatkan Iran bahwa kekuatan militer penuh Amerika akan dikerahkan jika target-target AS di Timur Tengah diserang.
Sejak konflik terbuka antara Iran dan Israel meletus pada Jumat lalu, militer AS telah memindahkan sejumlah aset militernya ke wilayah tersebut. AS juga memberikan bantuan kepada Israel dalam menangkal serangan udara besar-besaran dari Iran.
Selain itu, laporan terpisah mengindikasikan adanya reposisi signifikan pesawat pengisian bahan bakar milik AS, setelah sejumlah besar formasi udara terlihat melintasi Samudra Atlantik pada Minggu malam. Tindakan ini tergolong tidak lazim dilakukan personel militer AS di luar negeri dan semakin mempertegas situasi tegang yang tengah berlangsung.