Sebuah penemuan spektakuler mengguncang dunia ilmu pengetahuan! Para peneliti berhasil menguak keberadaan bentang alam purba yang luasnya mencapai lebih dari 19.000 kilometer persegi, terkubur dalam es setebal 1,6 kilometer di Antartika Timur. Lanskap yang memukau ini menyimpan jejak-jejak sungai, lembah, dan bahkan hutan yang membentang sejak 34 juta tahun silam.
Para ilmuwan menggambarkan penemuan ini seperti membuka kapsul waktu yang membawa kita kembali ke masa lalu. Bentang alam tersembunyi ini terletak di Wilkes Land, wilayah terpencil di Antartika yang jarang tersentuh. Dengan memanfaatkan data satelit canggih dan radar penembus es, para ahli mampu memetakan lanskap dramatis yang terawetkan sejak zaman sebelum Antartika membeku.
Bukti menarik lainnya adalah ditemukannya serbuk sari pohon palem di sepanjang pesisir Antartika. Temuan ini mengindikasikan bahwa wilayah ini dulunya merupakan kawasan hijau yang subur, dengan iklim sedang yang mendukung keberadaan hutan dan sungai.
Struktur raksasa yang terbentuk dari blok-blok tanah tinggi beku membentang sepanjang 120-168 kilometer, dipisahkan oleh lembah-lembah yang lebarnya mencapai 40 kilometer dan kedalamannya lebih dari 1.100 meter. Kondisi tanah di bawah lapisan es Antartika Timur bahkan disebut lebih misterius dibandingkan permukaan Mars.
Lapisan es di area ini tergolong unik karena menempel kuat pada tanah, sehingga proses erosi permukaan di bawahnya berjalan sangat lambat. Hal ini memungkinkan bentuk asli lanskap purba tersebut tetap lestari selama jutaan tahun.
Penemuan ini tidak hanya mengungkap sejarah masa lalu, tetapi juga memberikan wawasan penting tentang bagaimana Antartika dapat berubah di masa depan seiring dengan pemanasan global. Informasi ini sangat krusial untuk memahami bagaimana lapisan es dapat bereaksi terhadap perubahan iklim yang terjadi.
Jika kadar CO₂ dan suhu global terus meningkat, bukan tidak mungkin sebagian dari lapisan es Antartika Timur akan mulai mencair. Namun, untuk menembus lapisan es yang sangat tebal ini dan menyentuh tanah purba di bawahnya, dibutuhkan investasi dana dan teknologi yang sangat besar.
Penelitian ini juga menyingkap bahwa saat benua Gondwana terpecah, pergerakan daratan menciptakan retakan dan celah yang membentuk relief khas sebelum akhirnya diselimuti es. Lapisan es mulai terbentuk sekitar 14 juta tahun lalu dan bertahan hingga kini, bahkan selama periode Pliosen ketika suhu global sempat menghangat. Penemuan ini memberikan bukti keberadaan sungai yang terbentuk jauh sebelum datangnya es.