Ketegangan Meningkat: Pakistan Beri Peringatan Keras Terhadap Israel Terkait Iran

Situasi geopolitik di Timur Tengah semakin memanas setelah seorang pejabat tinggi Iran mengungkapkan potensi keterlibatan Pakistan dalam konflik nuklir jika Israel menggunakan senjata nuklir terhadap Iran.

Jenderal Mohsen Rezaei, seorang anggota Dewan Keamanan Nasional Iran, menyatakan bahwa Pakistan telah meyakinkan Iran akan membalas serangan nuklir Israel terhadap Iran dengan serangan nuklir balasan. Pakistan sendiri merupakan salah satu dari sedikit negara di dunia yang memiliki kemampuan senjata nuklir.

Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran, yang mencapai puncaknya dengan serangan Israel terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran dalam Operasi Rising Lion. Iran kemudian membalas dengan Operasi True Promise III, meluncurkan ratusan drone dan rudal balistik ke wilayah Israel.

Meskipun demikian, Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, membantah pernyataan Rezaei terkait kesiapan Pakistan menyerang Israel dengan senjata nuklir. Ia menegaskan bahwa kebijakan nuklir Pakistan sejalan dengan aturan internasional dan hanya akan digunakan untuk membela keamanan dan wilayahnya sendiri.

Asif juga menyoroti pentingnya perhatian dunia terhadap program nuklir Israel, yang tidak mengikuti perjanjian internasional. Ia memperingatkan bahwa dukungan terhadap Israel dapat berakibat pada konsekuensi yang menghancurkan. Israel sendiri melancarkan serangan karena merasa program nuklir Iran merupakan ancaman eksistensial. Serangan balasan Iran bahkan berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, dan mencapai wilayah Tel Aviv dan Yerusalem.

Perkembangan ini semakin memperumit dinamika keamanan di Timur Tengah, dengan potensi eskalasi konflik yang melibatkan negara-negara dengan kemampuan nuklir. Dunia internasional kini memantau situasi ini dengan cermat, berharap agar semua pihak dapat menahan diri dan mencari solusi damai untuk meredakan ketegangan.

Scroll to Top