Serangan militer Israel di bawah komando Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terhadap Iran beberapa waktu lalu ternyata menyimpan agenda yang lebih dalam dari sekadar menghancurkan fasilitas nuklir dan persenjataan. Serangan yang dimulai pada Jumat (13/6) itu, selain menyasar target militer, juga dilaporkan mengenai area pemukiman dan menyebabkan jatuhnya korban sipil.
Dalam pidatonya, Netanyahu tak hanya menargetkan rezim Iran, tetapi juga berusaha memprovokasi warga Iran dengan menjanjikan "pembebasan" dari pemerintahan yang dianggapnya otoriter. Ia berdalih bahwa operasi militer Israel bertujuan untuk menggagalkan ancaman rudal balistik dan nuklir Iran.
Netanyahu bahkan menggaungkan slogan "perempuan, hidup, kebebasan," yang populer di kalangan demonstran Iran saat protes atas kematian Mahsa Amini. Pernyataan-pernyataan ini memunculkan spekulasi bahwa Israel memiliki motif tersembunyi, yaitu menggulingkan rezim yang berkuasa di Iran.
Para analis menilai pernyataan Netanyahu sebagai upaya Israel untuk mengeksploitasi kerentanan Iran, memicu kerusuhan ekonomi, dan mendorong penggulingan rezim ulama yang telah berkuasa selama hampir setengah abad. Iran, yang ekonominya terhuyung-huyung akibat sanksi internasional, memang rentan terhadap gejolak internal.
Sebelum serangan, Israel dilaporkan telah menganalisis berbagai skenario, termasuk kemungkinan terjadinya perpecahan di Iran dan potensi dukungan warga Iran terhadap pemerintah. Israel juga memperkirakan dampak ekonomi yang parah akibat konflik berkepanjangan, termasuk penurunan nilai mata uang, inflasi yang meningkat, dan penurunan daya beli. Kondisi ini berpotensi memicu ketidakpuasan di kalangan masyarakat dan memicu protes baru.
Lebih jauh lagi, pemerintahan Netanyahu dilaporkan sempat berencana membunuh pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam serangan awal. Namun, rencana ini ditolak oleh Amerika Serikat. Alasan penolakan tersebut adalah untuk memberikan kesempatan terakhir kepada Iran untuk menghentikan program pengayaan uraniumnya.
Meskipun belum ada pernyataan resmi dari Israel mengenai ambisi untuk menggulingkan rezim Iran, para pejabat Israel berulang kali menegaskan bahwa Iran berupaya mengembangkan nuklir dan rudal balistik antarbenua yang mengancam dunia.
Sementara itu, Iran bersumpah akan membalas serangan Israel tanpa ampun. Angkatan Bersenjata Iran bahkan memperingatkan warga Israel untuk meninggalkan wilayah tersebut, karena wilayah tersebut akan menjadi tidak layak huni di masa depan.