Kota Depok, yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari wilayah metropolitan Jakarta, menyimpan sejarah menarik di balik namanya. Banyak yang mungkin tidak tahu bahwa ‘Depok’ sebenarnya adalah sebuah akronim dari bahasa Belanda.
Nama ini berawal dari seorang pegawai VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), Cornelis Chastelein. Pada masa lalu, wilayah Depok merupakan bagian dari Residensi Ommelanden van Batavia, sebuah wilayah administratif penting di sekitar Jakarta pada era kolonial.
‘Depok’ berasal dari singkatan bahasa Belanda, "De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen," yang berarti "Organisasi Kristen Protestan Pertama." Kisah ini erat kaitannya dengan Cornelis Chastelein, seorang tokoh yang memiliki peran penting dalam sejarah Depok.
Chastelein, seorang pegawai VOC yang sukses, menginvestasikan gajinya untuk membeli tanah di sekitar Batavia. Ia kemudian pensiun dan membangun rumah besar di Serengseng (kini Lenteng Agung). Bersama dirinya, ia membawa sekitar 150 budak, yang sebagian besar berasal dari luar Jawa dan memeluk agama Kristen.
Sebagai seorang Kristen yang taat, Chastelein menghormati hak asasi manusia dan memperlakukan para budaknya dengan baik. Ia kemudian membebaskan mereka semua. Para bekas budak ini kemudian ditugaskan untuk mengelola rumah besar dan perkebunan miliknya di Mampang dan Depok. Perkebunan ini menghasilkan berbagai komoditas bernilai tinggi, seperti tebu, lada, pala, dan kopi.
Sebelum meninggal dunia pada tahun 1714, Chastelein menulis surat wasiat yang berisi bahwa seluruh harta dan tanahnya akan dibagikan kepada para bekas budaknya agar mereka dapat mandiri dan sejahtera. Selain itu, ia juga ingin tanah tersebut digunakan sebagai tempat penyebaran agama Kristen.
Amanah ini mendorong para bekas budak Chastelein untuk mendirikan komunitas bernama "De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen." Seiring berjalannya waktu, tanah tempat komunitas ini berada dikenal dengan nama Depok, yang merupakan singkatan dari nama komunitas tersebut. Anggota komunitas ini, atau keturunannya, kemudian dikenal sebagai ‘Belanda Depok’.
Meskipun asal usul nama Depok berasal dari singkatan bahasa Belanda, seiring waktu muncul interpretasi lain mengenai makna Depok, salah satunya adalah "Daerah Permukiman Orang Kota." Namun, sejarah mencatat bahwa ‘Depok’ bermula dari warisan seorang pria Belanda dan komunitas Kristen Protestan pertama di wilayah tersebut.