Shin Tae-yong Ungkap Perubahan Peta Kekuatan Sepak Bola Asia: Indonesia dan Malaysia Lebih Unggul dari Arab Saudi?

Mantan arsitek Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), baru-baru ini memberikan pandangannya mengenai dinamika kekuatan sepak bola di benua Asia. Pernyataan ini muncul di tengah rumor yang mengaitkannya dengan kursi kepelatihan Timnas China, usai pemecatan Branko Ivankovic. Meski membantah telah menerima tawaran resmi, STY tak menampik bahwa pos pelatih memang selalu terbuka.

Dalam sebuah wawancara, STY menyoroti pergeseran signifikan dalam peta persaingan. Ia berpendapat bahwa kekuatan tradisional seperti Arab Saudi mengalami penurunan. Menurutnya, masifnya kehadiran pemain Eropa di Liga Arab Saudi, alih-alih mendongkrak, justru menghambat perkembangan pemain lokal dan melemahkan Timnas mereka di kancah internasional.

"Tim-tim Timur Tengah, terutama Arab Saudi, terlihat lebih kuat dengan merekrut banyak pemain Eropa," ungkap STY. "Namun sebaliknya, waktu bermain pemain lokal dalam tim mereka berkurang. Sehingga kekuatan tim nasional tidak sekuat dulu."

STY justru melihat perkembangan pesat pada tim-tim Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia. Bukti nyatanya, saat masih menukangi Garuda, STY sukses menahan imbang bahkan mengalahkan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia juga menyoroti performa Malaysia yang menunjukkan peningkatan signifikan, termasuk kemenangan telak atas Vietnam. Kebijakan naturalisasi pemain keturunan dinilai menjadi salah satu faktor kunci kemajuan Malaysia.

"Sebenarnya, negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Indonesia justru sedang menjadi lebih kuat," tegas STY. Ia meyakini bahwa negara-negara Asia Tenggara kini semakin menunjukkan taringnya di panggung sepak bola Asia.

Scroll to Top