Mantan arsitek Timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan, memberikan pernyataan pedas terkait pemain-pemain Garuda yang berkiprah di luar negeri namun minim kesempatan bermain. Ia menyarankan agar mereka tidak ragu untuk kembali merumput di Liga 1 Indonesia jika kesulitan mendapatkan menit bermain yang cukup di klub luar.
Menurut RD, sapaan akrabnya, konsistensi bermain jauh lebih vital untuk perkembangan seorang pemain ketimbang sekadar bertahan di luar negeri tanpa kontribusi nyata di lapangan. "Jika punya kesempatan bermain reguler di Eropa, tentu harus dipertahankan. Namun, jika hanya menjadi penghias bangku cadangan, lebih baik bermain di Liga 1," tegasnya.
RD menekankan bahwa jam terbang adalah elemen krusial dalam menjaga dan meningkatkan kualitas seorang pesepak bola. "Minimnya jam terbang bisa menghambat performa. Meskipun level kompetisi di Liga 1 dianggap biasa saja, konsistensi bermain tetap sangat berarti," imbuhnya.
Pernyataan Rahmad ini muncul di tengah isu kembalinya sejumlah pemain Timnas Indonesia dari luar negeri. Bhayangkara Presisi Lampung FC bahkan menyatakan diri terbuka untuk merekrut pemain-pemain timnas yang kesulitan mendapatkan menit bermain, seperti Nathan Tjoe-A-On.
Nathan, yang hanya mencatatkan dua menit bermain bersama Swansea City di Championship, menjadi salah satu sorotan. Situasi serupa juga dialami oleh Justin Hubner, Shayne Pattynama, dan Thom Haye yang kontraknya tidak diperpanjang oleh klub masing-masing di Eropa. Jordi Amat juga dilepas oleh Johor Darul Ta’zim, sementara Rafael Struick tidak melanjutkan kerja sama dengan Brisbane Roar di Australia.
Rumor pun beredar, Thom Haye dikabarkan diminati Persija Jakarta, sementara Struick disebut menjalin komunikasi dengan Bali United.
"Pemain harus bermain secara reguler, bukan hanya berlatih. Karena dari pertandingan itulah mereka bisa mengasah kemampuan dan memberikan kontribusi optimal bagi timnya," pungkas RD, memberikan pesan bagi para pemain muda agar memprioritaskan perkembangan karier mereka secara realistis dan tidak hanya terpaku pada status "bermain di luar negeri".