Harga Batu Bara Terbang Tinggi: Sentuh Level Tertinggi Dalam Tiga Bulan!

Harga batu bara terus meroket, mencapai titik tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Pada perdagangan Selasa, 17 Juni 2025, harga batu bara ditutup pada US$ 111,5 per ton, melonjak 1,83%. Kenaikan ini memperpanjang reli positif "emas hitam" menjadi lima hari berturut-turut dengan total kenaikan sebesar 5,4%.

Penguatan harga ini juga membawa batu bara ke level tertingginya sejak 11 Maret 2025 (US$ 112), menandai rekor tertinggi dalam lebih dari tiga bulan terakhir.

Beberapa faktor utama mendorong lonjakan harga batu bara ini, termasuk kebijakan energi di negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS), Jerman, dan China, serta eskalasi ketegangan geopolitik akibat perang Israel dan Iran.

Di Jerman, ada indikasi peningkatan kapasitas energi dari pembangkit listrik tenaga batu bara. Penurunan signifikan pada tingkat angin selama kuartal pertama tahun 2025 menyebabkan penurunan 17% pada pembangkitan listrik dari energi terbarukan, pertama kalinya dalam dua tahun. Sebagai konsekuensinya, pembangkitan listrik dari bahan bakar fosil meningkat secara signifikan. Walaupun energi terbarukan mengalami penurunan, tenaga angin tetap menjadi sumber utama pembangkitan listrik, dengan pangsa hampir 28%, sedikit di atas batu bara yang berada di 27%.

Sementara itu, China menyetujui 11 gigawatt (GW) pembangkit listrik tenaga batu bara baru pada kuartal pertama 2025, melampaui 10 GW yang disetujui pada paruh pertama tahun sebelumnya. Meskipun persetujuan kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara baru di China turun 41,5% secara tahunan menjadi 62,24 GW tahun lalu, data terbaru menunjukkan tren peningkatan. Hal ini mengindikasikan ketergantungan berkelanjutan pada batu bara, meskipun China berencana mengurangi penggunaan batu bara selama periode Rencana Lima Tahun 2026-2030.

Di sisi lain, AS tampaknya mulai mengurangi dukungan untuk energi bersih. Pemerintah dan legislator mulai kehilangan antusiasme untuk mendorong riset dan implementasi teknologi penangkapan karbon skala komersial di pembangkit listrik tenaga batu bara. Departemen Energi AS telah membatalkan sekitar US$ 3,7 miliar hibah federal untuk proyek-proyek demonstrasi "energi bersih", termasuk proyek percontohan penangkapan karbon di pembangkit listrik tenaga batu bara Dry Fork Station. Selain itu, ada usulan untuk mencabut mandat penangkapan karbon batu bara negara bagian.

Scroll to Top