Cacar api, atau herpes zoster, seringkali diremehkan sebagai penyakit kulit biasa. Padahal, kenyataannya penyakit ini jauh lebih serius. Lebih dari sekadar ruam gatal, cacar api dapat memicu rasa sakit yang luar biasa, bahkan diklaim melebihi dahsyatnya nyeri persalinan.
Cacar api disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster, virus yang juga menyebabkan cacar air. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus ini tidak hilang sepenuhnya, melainkan bersembunyi di jaringan saraf. Virus ini dapat aktif kembali ketika sistem kekebalan tubuh melemah.
Nyeri akibat cacar api sering digambarkan sebagai sensasi terbakar, menusuk, dan menyiksa. Studi menunjukkan bahwa intensitas nyeri akut cacar api lebih tinggi dibandingkan nyeri setelah melahirkan atau operasi.
Faktor-faktor risiko yang dapat memicu cacar api meliputi stres berat, penyakit penyerta seperti diabetes dan penyakit jantung, gangguan autoimun, serta kondisi imunodefisiensi seperti HIV/AIDS.
Komplikasi yang paling ditakutkan dari cacar api adalah Post Herpetic Neuralgia (PHN), yaitu nyeri saraf kronis yang bisa berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun setelah ruam sembuh. PHN dapat secara signifikan menurunkan kualitas hidup dan membatasi aktivitas sehari-hari karena nyeri yang hebat.
Pengobatan cacar api tidak cukup hanya dengan salep topikal karena penyakit ini menyerang saraf. Penanganan komprehensif, termasuk terapi oral yang disesuaikan dengan kondisi pasien, sangat diperlukan.
Meskipun cacar api lebih sering menyerang orang berusia di atas 50 tahun, data menunjukkan bahwa lebih dari separuh pasien yang berkonsultasi mengenai cacar api berusia antara 25–40 tahun, dan mayoritasnya adalah perempuan. Ini mengindikasikan bahwa cacar api dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin.
Gejala awal cacar api seringkali tidak dikenali dan dapat dipicu oleh stres berat, terutama pada individu dengan kondisi autoimun.
Vaksinasi adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari cacar api. Vaksin Shingrix terbukti efektif memberikan perlindungan hingga 97 persen terhadap cacar api dan mencegah komplikasi serius seperti PHN. Vaksin ini aman karena tidak mengandung virus hidup dan telah banyak digunakan di berbagai negara.
Vaksinasi merupakan langkah preventif sederhana namun penting untuk menghindari penderitaan akibat cacar api.