Trump Organization, perusahaan milik keluarga mantan Presiden AS Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan peluncuran smartphone T1 yang dilengkapi layanan "The 47 Plan." Perangkat ini, yang desainnya sekilas mengingatkan pada iPhone dengan casing logam emas berukir bendera Amerika, menjanjikan produksi di dalam negeri dan dukungan pelanggan berbasis di AS. Namun, klaim ini memicu keraguan di kalangan ahli.
Para pakar industri mempertanyakan kemampuan Trump Organization untuk memproduksi ponsel sesuai spesifikasi, harga, dan jadwal yang diumumkan. Todd Weaver, CEO Purism, perusahaan pembuat ponsel di AS, menyatakan bahwa kecuali ada operasi produksi rahasia yang telah dibangun selama bertahun-tahun, sangat sulit untuk memenuhi janji tersebut.
Analis pasar, Max Weinbach, bahkan menemukan kemiripan mencolok antara T1 dengan Revvl 7 Pro 5G, ponsel buatan Wingtech, perusahaan asal China. Revvl 7 Pro 5G dijual di Amazon dengan harga sekitar Rp 2,9 juta. Kesamaan ini mencakup bentuk bodi, kapasitas baterai, dan resolusi kamera. Walaupun belum ada bukti langsung yang menghubungkan T1 dengan Revvl 7 Pro 5G, Weinbach menjelaskan bahwa banyak perusahaan menyesuaikan perangkat yang diproduksi oleh Original Design Manufacturer (ODM) sebelum menjualnya dengan merek mereka sendiri.
Perangkat lain bernama Vtex Smart Phone, yang terdaftar di situs web Made-in-China, juga memiliki spesifikasi hampir identik dengan T1, termasuk kapasitas baterai, susunan kamera, dan versi perangkat lunak yang didukung.
Memproduksi ponsel di Amerika Serikat akan menjadi tantangan besar. Ryan Reith, wakil presiden grup untuk Worldwide Device Tracker, menyatakan bahwa AS saat ini kekurangan fasilitas manufaktur yang diperlukan. Selain itu, banyak komponen kemungkinan besar masih harus diimpor dari luar negeri.
Weaver dari Purism juga menyoroti pedoman ketat dari Komisi Perdagangan Federal (FTC) terkait klaim "Made in the USA." Purism sendiri memproduksi ponsel "Made in America" seharga $1.999, meskipun harus mengimpor beberapa komponen dari luar negeri. Dia menambahkan bahwa untuk memproduksi ponsel di AS dengan chipset dan rantai pasokan AS adalah tugas yang sangat besar.