PT Pertamina (Persero) berencana mengkaji ulang harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi, termasuk Pertamax Series dan Dex Series, pada penghujung Juni 2025. Eskalasi konflik antara Iran dan Israel menjadi salah satu faktor penentu dalam evaluasi ini.
Menurut VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, penyesuaian harga BBM nonsubsidi rutin dilakukan setiap bulan. Pergerakan harga minyak dunia menjadi acuan utama dalam proses evaluasi.
"Evaluasi akan dilakukan dengan mempertimbangkan perkembangan terkini hingga akhir bulan. Hasilnya akan diumumkan pada 1 Juli, seperti biasa untuk penyesuaian harga nonsubsidi," jelasnya.
Harga minyak mentah dunia sempat melonjak tajam pasca serangan Israel ke Iran pada Jumat (13/6/2025). Harga minyak mentah Brent bahkan sempat menyentuh level tertinggi sejak awal tahun, sebelum akhirnya sedikit mereda namun tetap berada di level yang tinggi.
Selain harga minyak dunia, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan besaran pajak juga turut menjadi pertimbangan dalam penentuan harga BBM.
"Pertamina Patra Niaga akan melakukan evaluasi menyeluruh di akhir bulan untuk menetapkan harga yang berlaku mulai tanggal 1 setiap bulannya," imbuh Fadjar.
Ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah Israel melancarkan serangan ke berbagai fasilitas di Iran, yang kemudian dibalas oleh Teheran. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak global.