Penemuan terbaru menggemparkan dunia sains! Sebuah studi mengungkapkan adanya potensi kehidupan di Titan, bulan terbesar Saturnus yang menyimpan misteri. Titan, dengan atmosfer nitrogen yang padat dan lanskap yang unik, menjadi kandidat menarik sebagai planet layak huni selain Bumi.
Misi Cassini-Huygens sebelumnya telah mengungkap keberadaan pegunungan, bukit pasir, dan lautan hidrokarbon di Titan. Bahkan, terindikasi adanya lautan air cair tersembunyi di bawah lapisan esnya. Hal ini mendorong para ilmuwan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kemungkinan adanya kehidupan di sana.
Tim peneliti internasional melakukan pemodelan bioenergi yang berfokus pada kandungan organik unik Titan dan kedalaman lautan bawah permukaannya. Hasilnya? Mereka menemukan bahwa lautan sedalam 482 km di dalam Titan berpotensi mendukung kehidupan mikroorganisme sederhana.
Namun, jangan terlalu bersemangat. Biomassa yang mungkin ada di sana sangatlah kecil, bahkan mungkin hanya beberapa kilogram saja. Jika dibandingkan dengan ekosistem Bumi yang kompleks, ekosistem Titan sangatlah terbatas.
Penelitian ini menyoroti proses fermentasi sebagai jalur biologis yang paling mungkin di lingkungan Titan. Proses ini mirip dengan evolusi di awal sejarah Bumi, di mana mikroba dapat hidup dengan memakan senyawa organik tanpa memerlukan oksigen.
Para peneliti fokus pada glisin, asam amino sederhana yang ditemukan di seluruh Tata Surya. Simulasi komputer menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil bahan organik Titan yang dapat mendukung kehidupan mikroba, dengan pasokan glisin yang terbatas.
Temuan ini menantang asumsi tentang kelayakhunian Titan. Meskipun memiliki persediaan organik yang kaya, misi masa depan akan menghadapi tantangan besar dalam mendeteksi kehidupan di sana. Kecuali jika ada potensi biologis alternatif di luar kandungan organik permukaan. Misteri Titan masih menunggu untuk dipecahkan.