Bolmong Gencarkan Pencegahan Pneumonia dan Diare Lewat Imunisasi

Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) meningkatkan upaya pencegahan penyakit Pneumonia dan Diare melalui program imunisasi yang diperkuat dengan pertemuan lintas sektor. Acara yang dihelat di Sutan Raja Hotel, Kotamobagu ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kesehatan Bolmong, Clinton Health Access Initiative (CHAI), dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Sekretaris Daerah Bolmong, Abdullah Mokoginta, membuka pertemuan tersebut dengan menekankan pentingnya sinergi antar berbagai sektor dalam mendukung pencegahan penyakit menular yang bisa dicegah melalui imunisasi. Ia menegaskan bahwa penanganan Pneumonia dan Diare, terutama pada anak-anak, adalah tanggung jawab bersama.

"Keterlibatan aktif dari seluruh pihak, mulai dari tingkat desa hingga mitra internasional, sangat diperlukan," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Bolmong, I Ketut Kolak, memaparkan data kasus penyakit yang menjadi perhatian utama pemerintah daerah. Hingga Mei 2025, tercatat 175 kasus Diare pada wanita dan 3.421 kasus Pneumonia pada balita.

"Angka ini menjadi alarm bagi kita untuk bertindak cepat dan strategis. Imunisasi adalah kunci utama pencegahan," tegasnya.

Ketut juga menjelaskan bahwa kerjasama antara pemerintah Indonesia dan CHAI telah terjalin sejak 2010. CHAI aktif memberikan dukungan kepada negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam memperkuat sistem imunisasi nasional.

Ia menyoroti dampak pandemi COVID-19, di mana banyak program imunisasi terhenti dan menyebabkan lonjakan kasus penyakit yang seharusnya bisa dicegah. Pemerintah terus mengalokasikan anggaran besar untuk mengatasi dampak terputusnya layanan imunisasi tersebut.

Selain itu, Ketut mengungkapkan bahwa Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih mendominasi angka penyakit di Bolmong, dengan 5.753 kasus tercatat hingga Mei 2025 dari total 257.378 jiwa penduduk.

"Pneumonia dan Diare adalah dua penyakit dominan yang dapat dicegah dengan imunisasi. Oleh karena itu, seluruh lintas sektor harus berperan aktif, mulai dari edukasi masyarakat hingga pemantauan langsung di lapangan," pungkasnya.

Scroll to Top