BANDUNG BARAT – Kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Bandung Barat (KBB). Seorang warga Ngamprah, berinisial O (52), dinyatakan positif terinfeksi Virus Hanta. Hasil ini didapatkan dari uji laboratorium di Balai Besar Laboratorium Kesehatan RI Salatiga.
Kepala Dinas Kesehatan KBB, Dr. Ridwan Abdullah Putra, membenarkan adanya kasus ini. Ia menjelaskan bahwa O, yang berprofesi sebagai buruh bangunan, mulai merasakan gejala seperti pusing, demam, nyeri lambung, dan mual muntah sejak awal Mei. Diduga, ia terinfeksi virus setelah digigit tikus saat bekerja di sebuah proyek bangunan.
Awalnya, pasien dirawat di RSHS Bandung dengan dugaan Leptospirosis. Namun, hasil lab menunjukkan bahwa ia positif Virus Hanta.
Menyikapi temuan ini, Dinkes KBB bergerak cepat. Tim Surveilans Puskesmas Ngamprah langsung melakukan penyelidikan epidemiologi untuk melacak potensi penyebaran virus di sekitar pasien, termasuk keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya. Syukurnya, hingga saat ini tidak ada indikasi penularan pada orang lain.
Dr. Ridwan menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi penyakit langka seperti Virus Hanta. Ia menjanjikan langkah mitigasi dan respons cepat untuk melindungi masyarakat.
Dinas Kesehatan KBB terus memantau situasi secara aktif dan mengimbau masyarakat, khususnya pekerja lapangan, untuk selalu waspada. Gunakan alat pelindung diri (APD), hindari lingkungan yang kotor, dan segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala seperti demam mendadak, muntah, dan lemas.
Sebagai informasi, Virus Hanta adalah penyakit zoonosis yang ditularkan melalui tikus, baik melalui gigitan, air liur, urin, maupun kotoran. Virus ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) atau Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS). Meskipun langka, Virus Hanta berpotensi mematikan jika tidak segera diobati.