Seorang pria berusia 31 tahun di Republik Ceko mengalami kejadian mengerikan akibat episode psikotik. Ia secara tidak sadar melukai diri sendiri, termasuk memotong telinga dan alat vitalnya. Kondisi gangguan jiwa ini membuatnya kesulitan membedakan realita dan fantasi.
Penebang kayu ini kehilangan kendali atas dirinya dan melukai diri sendiri. Diduga, episode psikotik ini dipicu oleh konsumsi obat-obatan.
Pria tersebut diketahui mengonsumsi kratom dalam jumlah besar. Kratom adalah tanaman yang memiliki efek serupa dengan opioid dan ganja.
Skizofrenia Kambuh Akibat Berhenti Minum Obat
Pria itu ternyata mengidap skizofrenia dan menghentikan konsumsi obat antipsikotiknya beberapa hari sebelum insiden tersebut. Peristiwa tragis ini terjadi pada Januari 2024.
Saat kejadian, ia memotong kedua telinganya, alat vitalnya, dan mengalami luka dalam di leher serta dadanya. Ia juga hampir memutuskan seluruh lengannya.
"Saya merasa sangat kewalahan dan bertindak berdasarkan dorongan tiba-tiba untuk menyakiti diri sendiri," ujarnya. Ia mengakui mengalami cedera parah dengan memotong beberapa bagian tubuhnya.
Selama lima tahun terakhir, pria itu rutin menyeduh daun kratom menjadi teh. Ia percaya teh kratom dapat membantunya tidur dan memperbaiki suasana hatinya.
Dokter menduga kombinasi penggunaan narkoba, penyakit mental, dan penghentian pengobatan mental secara tiba-tiba memicu kondisi psikotik. Kondisi ini menyebabkan seseorang bertindak di bawah pengaruh delusi yang kuat.
Dalam kondisi kritis, pria tersebut berhasil menghubungi layanan darurat.
"Saat tiba di rumah sakit, ia sadar tetapi masih bingung dan lemah. Ia tidak menunjukkan tanda-tanda kesusahan atas apa yang terjadi dan tidak dapat mengingat detail kejadian mengerikan itu," ungkap dokter.
Hasil tes toksikologi mengkonfirmasi adanya mitragynine, senyawa aktif dalam kratom, serta ganja. Namun, tidak ditemukan zat lain.
Tim bedah berhasil menyelamatkan nyawanya, namun tidak dapat menyambung kembali organ yang diamputasi. Pria itu kemudian menjalani operasi cangkok kulit untuk menutupi tunggul penisnya.
Setelah dirawat di rumah sakit, pria itu dipulangkan seminggu kemudian. Berdasarkan laporan, ia pulih tanpa gejala psikotik yang tersisa.
"Kasus ini meningkatkan kesadaran akan efek samping serius kratom, terutama pada pasien dengan riwayat penyakit mental," tulis para dokter.
Kratom kini berada di bawah pengawasan ketat badan kesehatan internasional. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memperingatkan bahwa zat ini dapat menyebabkan kerusakan hati, kejang, dan kecanduan.