Kemenkopolkam dan Pemprov Jatim Bersinergi Perluas Jaringan Internet Hingga Pelosok

Pemerataan akses internet di seluruh Jawa Timur menjadi fokus utama Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolkam) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Sinergi ini bertujuan untuk mengatasi wilayah-wilayah yang masih mengalami blank spot atau belum terjangkau jaringan internet.

Marsekal Muda TNI Eko Dono Indarto, Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi Kemenkopolkam, menekankan pentingnya penanganan serius terhadap area blank spot yang masih ada di Jawa Timur. "Kami membahas cakupan dan kapasitas internet di Jawa Timur yang menjadi perhatian kami agar segera dibenahi," ungkap Eko.

Kemenkopolkam telah menerima roadmap perluasan akses internet yang disusun oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur. Eko mendorong Diskominfo Jatim untuk segera berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) agar rencana tersebut dapat segera direalisasikan. Pemerataan jaringan internet menjadi landasan penting dalam mempercepat transformasi digital yang merupakan perhatian utama Presiden Prabowo Subianto.

Di era modern ini, akses internet menjadi kebutuhan vital dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pelayanan publik, sosial, dan ekonomi. Eko menegaskan, "Keinginan presiden soal transformasi digital harus segera diwujudkan. Dengan kerja sama ini, kita harus mempercepat agar semua bisa terlayani."

Kepala Diskominfo Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin, menyampaikan bahwa saat ini masih terdapat sekitar 43 dusun di Jawa Timur yang masuk kategori blank spot internet. Meskipun belum merinci lokasi pasti, ia menyebutkan bahwa sebagian besar wilayah tersebut berada di daerah pegunungan.

"Kami perlu berkoordinasi kembali dengan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan apakah daerah yang dimaksud benar-benar blank spot atau tidak ada layanan internet sama sekali," jelas Sherlita.

Diskominfo Jawa Timur juga berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan seluruh penyedia layanan internet dalam mengatasi masalah ini. "Dengan teknologi yang ada sekarang, kendala itu bisa dieliminasi," ujarnya optimis.

Meskipun masih ada tantangan, Sherlita mengungkapkan bahwa tingkat penetrasi internet di Jawa Timur telah mencapai hampir 82 persen. Persentase ini dinilai sebagai pencapaian positif yang menggambarkan kondisi nyata di lapangan. "Perkembangannya sudah cukup menggembirakan. Artinya, 82 persen masyarakat Jawa Timur sudah menggunakan internet," pungkasnya.

Scroll to Top