IPO Anak Usaha Chandra Asri, BUMI Akuisisi Tambang, dan Gejolak Pasar Global

Stockbitor! Kabar pasar hari ini diramaikan oleh rencana IPO anak usaha Chandra Asri Pacific ($TPIA), yaitu Chandra Daya Investasi ($CDIA). Selain itu, ada juga berita mengenai rencana akuisisi tambang oleh BUMI ($BUMI) dan berbagai informasi menarik lainnya yang perlu Anda ketahui.

IPO Chandra Daya Investasi (CDIA)

CDIA berencana melantai di bursa dengan menawarkan hingga 12,5 miliar saham baru, setara dengan 10% dari total saham, dengan harga per saham antara 170–190 rupiah. Aksi korporasi ini menargetkan perolehan dana sebesar 2,1–2,4 triliun rupiah, dengan kapitalisasi pasar diperkirakan mencapai 21–24 triliun rupiah.

CDIA bergerak di bidang holding infrastruktur di sektor energi, air, kepelabuhan dan penyimpanan, serta logistik. Aset yang dimiliki saat ini meliputi:

  • Pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) berkapasitas 120 MW dan PLTGU 200 MW (melalui usaha patungan dengan PT Krakatau Posco, di mana KCE memiliki 45%).
  • Water treatment plant Krenceng dengan kapasitas 1.800 liter per detik.
  • 72 tangki berkapasitas 130 ribu meter kubik.
  • 7 kapal pengangkut bahan kimia dan gas berkapasitas 5.000–8.600 DWT.

Setelah IPO, struktur pemegang saham CDIA akan terdiri dari TPIA (60%), Phoenix Power/EGCO Group Thailand (30%), dan publik (10%).

Valuasi CDIA setelah IPO diperkirakan sekitar 42,5–47,5x P/E 2024 dan PBV 1,7–1,8x, berdasarkan laporan keuangan 2024.

Selama 2024, CDIA membukukan pendapatan sebesar 102,3 juta dolar AS, dengan laba bersih 30,6 juta dolar AS. Kinerja ini meningkat dibandingkan periode 8 Februari–31 Desember 2023, yang mencatatkan pendapatan 75,8 juta dolar AS dan laba bersih 0,18 juta dolar AS.

Dana IPO akan digunakan untuk:

  • 37% untuk setoran modal kepada anak usaha di pilar bisnis logistik (PT Chandra Shipping International dan PT Marina Indah Maritim), guna pembelian kapal dan pembiayaan operasional.
  • 63% untuk setoran modal kepada anak usaha di pilar bisnis pelabuhan dan penyimpanan (PT Chandra Cilegon Port), untuk pembuatan tangki penyimpanan, pipa saluran ethylene, dan fasilitas penunjang lainnya.

Secara valuasi P/E, IPO CDIA lebih rendah dibandingkan BREN, tetapi tidak serendah CUAN. Sementara itu, valuasi IPO CDIA secara P/BV merupakan yang terendah di antara ketiganya. CDIA memiliki gearing (net debt/equity) yang relatif rendah, yang berpotensi menjadi pendorong pertumbuhan di masa depan melalui ekspansi organik maupun anorganik.

BUMI Berencana Akuisisi Tambang Tembaga & Emas

Bumi Resources ($BUMI) berencana menerbitkan obligasi hingga 350 miliar rupiah. Dana ini akan digunakan untuk mendanai sebagian rencana akuisisi terhadap Wolfram Limited, perusahaan tambang tembaga dan emas di Australia. Obligasi BUMI telah mendapatkan rating idA+ dari Pefindo.

Kabar Emiten Lainnya

  • GOTO: Rencana Grab Holdings Ltd. mengakuisisi GoTo Gojek Tokopedia menghadapi kendala regulasi. Pemerintah Indonesia mengusulkan beberapa persyaratan agar rencana tersebut dapat terlaksana.
  • BIRD: Pemegang saham Blue Bird menyetujui pembagian dividen tahun buku 2024 sebesar 120 rupiah per saham, dengan dividend yield ~6,3%.
  • MERK: Merck akan membagikan dividen tahun buku 2024 senilai 170 rupiah per saham, dengan dividend yield ~5%. Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 24 Juni 2025, sementara pembayaran pada 15 Juli 2025.
  • PTMP: Mitra Pack menargetkan pertumbuhan penjualan sekitar +20–30% YoY selama 2025, dengan laba bersih ditargetkan tumbuh setidaknya +15% YoY.
  • TMPO: Tempo Inti Media mendirikan perusahaan bernama Pal8 Pictures yang akan bergerak di bidang perfilman, dengan tujuan pengembangan usaha di sektor industri kreatif.
  • CEKA: Wilmar Cahaya Indonesia mengklarifikasi bahwa perseroan tidak memiliki kaitan dengan kabar penyerahan uang jaminan oleh Wilmar Group kepada Kejaksaan Agung.

Top Gainer & Top Loser

(Informasi mengenai daftar top gainer dan top loser dapat dilihat pada grafik yang tertera)

Berita Global yang Perlu Diperhatikan

  • Donald Trump dilaporkan menyetujui rencana serangan terhadap Iran, tetapi masih ditunda.
  • The Fed mempertahankan suku bunga di level 4,25–4,5% dan masih memperkirakan suku bunga AS akan turun sebanyak 50 bps hingga akhir 2025.
  • Smelter HPAL di Indonesia berpotensi mengalami penyusutan margin akibat lonjakan harga sulfur.
  • Perusahaan penyulingan CPO di India membatalkan pesanan sebanyak 65.000 ton CPO akibat lonjakan harga.
  • Danantara memiliki wewenang untuk memberikan suntikan modal ke BUMN, menggantikan mekanisme penyertaan modal negara (PMN) dari pemerintah.
  • Kementerian Lingkungan Hidup akan menjatuhkan sanksi administratif kepada PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) karena pelanggaran aturan lingkungan hidup.

Konflik Iran-Israel Memanas

Konflik Iran-Israel yang memuncak pada Juni 2025 menandai babak baru dalam ketegangan lama, yang kini beralih menjadi konfrontasi militer terbuka. Eskalasi ini bukan hanya soal dua negara, melainkan bisa menjadi titik awal perubahan besar di Timur Tengah dan dunia.

Scroll to Top