Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) secara resmi meluncurkan program APJII DC, sebuah inisiatif strategis yang menandai babak baru dalam kolaborasi industri pusat data di tanah air. Program ini bertujuan untuk menyediakan layanan kolokasi yang terintegrasi dan berkelanjutan bagi lebih dari 1.300 anggota APJII.
Dalam mewujudkan program ini, APJII menggandeng lima mitra strategis terpercaya, yakni PT Interlink Technology, PT Inti Pusat Data Nusantara, PT Mahavira System Integra (JLM Group), PT Omni Data Center Indonesia, dan Digital Realty Bersama.
Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, menekankan pentingnya penguatan pusat-pusat interkoneksi seiring dengan transformasi digital nasional. "Program APJII DC adalah wujud nyata komitmen kami untuk memastikan pertumbuhan data yang pesat juga terkonsolidasi secara efisien di dalam negeri," ujarnya. Arif juga menambahkan bahwa APJII DC menjadi fondasi bagi arsitektur internet Indonesia yang berdaulat, efisien, dan terbuka.
Kemudahan akses menjadi prioritas dalam program ini. APJII DC diperkuat oleh platform digital "APJII DC Portal" (mitradc.apjii.or.id), yang memungkinkan anggota APJII untuk memilih paket kolokasi, memantau ketersediaan rak, dan melakukan pembayaran secara daring dengan mudah.
Ketua Bidang IIX dan Data Center APJII, Adhi Lesmana, menjelaskan bahwa portal ini dirancang sebagai marketplace terpadu yang memudahkan anggota dalam memilih lokasi, spesifikasi, dan skema pembayaran (bulanan, kuartalan, atau tahunan) tanpa proses yang rumit. Seluruh tagihan diproses terpusat oleh APJII dan didistribusikan ke mitra sesuai skema back-to-back.
APJII menekankan bahwa program ini bukan untuk bersaing dengan anggotanya. Sebaliknya, APJII berperan sebagai orkestrator interkoneksi yang adil, menjembatani kebutuhan pasar dengan kapasitas yang tersedia melalui mitra. Melalui pendekatan ini, APJII menghindari potensi konflik kepentingan dan memperluas peluang usaha bagi seluruh penyedia layanan.
Mitra data center akan memiliki akun tersendiri untuk memperbarui informasi penawaran, termasuk detail sertifikasi, kapasitas rak, dan paket diskon berdasarkan periode berlangganan. Sistem ini juga dilengkapi modul billing otomatis, berita acara aktivasi, serta dashboard finansial yang transparan, yang mencerminkan komitmen APJII terhadap tata kelola layanan yang akuntabel dan pro-anggota.
Sekretaris Umum APJII, Zulfadly Syam, menegaskan bahwa program ini lahir dari kebutuhan komunitas untuk menghadirkan interkoneksi yang andal tanpa harus membangun fasilitas data center mandiri berskala besar. Kolaborasi strategis dengan para penyedia infrastruktur adalah solusi berkelanjutan bagi ekosistem internet Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan menjadi katalis penting dalam pertumbuhan industri digital Indonesia, seiring dengan meningkatnya permintaan layanan cloud, edge computing, dan interkoneksi berlatensi rendah. Dengan fokus pada pengelolaan Internet Exchange (IIX) dan menyerahkan layanan kolokasi kepada operator data center berpengalaman, APJII memastikan tercapainya skala ekonomis tanpa mengorbankan kualitas layanan dan stabilitas tarif bagi pelaku usaha, dari skala kecil hingga besar.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) telah dilakukan oleh Muhammad Arif dan kelima mitra. APJII akan segera mengkomunikasikan detail program kepada seluruh anggota agar dapat memanfaatkan fasilitas kolokasi terstandarisasi di jejaring mitra data center APJII.