Aksi demonstrasi pengemudi truk terkait Over Dimension Over Loading (ODOL) di Surabaya pada Kamis (19/6/2025) malam, dilaporkan berujung pada sweeping kendaraan bermuatan. Massa aksi dilaporkan memberhentikan sejumlah mobil pengangkut barang yang melintas di sekitar Jalan Pahlawan.
Salah seorang warga melaporkan bahwa karyawannya yang menggunakan mobil box untuk mengambil laundry, terpaksa dihentikan oleh demonstran. Mobil tersebut tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan maupun berbalik arah. Padahal, menurut pengakuan pelapor, timnya sudah diarahkan untuk menghindari Jalan Pahlawan saat menuju Hotel Arcadia Kota Lama di Jalan Rajawali. Namun, kemacetan menyebabkan mereka terjebak dan terkena sweeping massa.
Meskipun mobil box tersebut dalam keadaan kosong karena baru akan mengambil laundry, pelapor merasa khawatir terutama jika kendaraan yang dihentikan membawa muatan makanan. Ia mengimbau kepada masyarakat yang menggunakan mobil box atau angkutan sejenis untuk menghindari area Jalan Pahlawan demi keamanan. Ia khawatir pengemudi dipaksa turun dan diajak bergabung dalam aksi demo.
Imbauan serupa juga disampaikan oleh seorang petugas yang meminta identitasnya dirahasiakan. Ia menyarankan truk dan kendaraan bermuatan lainnya untuk menghindari jalur dari arah Bubutan hingga Jalan Pahlawan.
Aksi demonstrasi yang dimulai sejak pukul 15.45 WIB, hingga pukul 21.35 WIB masih berlangsung di depan Kantor Gubernur Jawa Timur. Massa sopir truk memblokade total Jalan Pahlawan. Ketua Gerakan Sopir Truk Jawa Timur (GSJT) menyatakan akan menginap di lokasi sampai ada keputusan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait tuntutan mereka.
Dalam aksi serentak tersebut, para sopir truk menyampaikan enam tuntutan utama:
- Penghentian operasi ODOL.
- Regulasi ongkos angkutan logistik.
- Revisi UULLAJ Nomor 22 Tahun 2009.
- Perlindungan hukum kepada sopir.
- Pemberantasan premanisme dan pungli.
- Kesetaraan perlakuan hukum.
