Konflik antara Israel dan Iran semakin meruncing setelah sebuah rumah sakit utama di Israel selatan terkena serangan rudal dari Iran. Insiden ini memicu kemarahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Serangan Disengaja?
Wakil Menteri Luar Negeri Israel mengecam serangan tersebut sebagai tindakan "disengaja" dan "kriminal," menyusul rentetan rudal, termasuk rudal balistik, yang ditembakkan Iran ke Israel. Menurut layanan penyelamatan Israel, puluhan orang terluka akibat serangan ini. Seorang pejabat militer Israel juga menyebutkan bahwa serangan itu melibatkan "puluhan rudal balistik."
Kemarahan Netanyahu
Netanyahu dengan tegas menyatakan kemarahannya atas serangan terhadap rumah sakit tersebut dan mengancam bahwa Iran akan "membayar mahal" atas tindakan tersebut. Ia mengecam Iran karena menembakkan rudal ke rumah sakit dan warga sipil, serta bersumpah akan membuat "para tiran di Teheran" bertanggung jawab.
Israel Mengancam Khamenei
Menteri Pertahanan Israel bahkan mengancam pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, akan "dimintai pertanggungjawaban" atas serangan ini. Ia menambahkan bahwa ia telah memerintahkan militer Israel untuk "mengintensifkan serangan" terhadap Iran. Menteri Pertahanan Israel juga mengatakan bahwa ia dan Perdana Menteri telah memerintahkan militer untuk meningkatkan serangan terhadap target-target strategis di Iran dan terhadap infrastruktur listrik di Teheran.
Pembelaan Iran
Menanggapi tuduhan tersebut, otoritas Iran menyatakan bahwa target utama serangan rudal itu adalah pangkalan militer dan intelijen Israel, bukan fasilitas kesehatan. Iran mengklaim bahwa rumah sakit tersebut "hanya terkena dampak ledakan," dan bahwa target yang sebenarnya adalah fasilitas militer. Mereka menunjuk Pangkalan Intelijen dan Komando Angkatan Darat Israel dan Kamp Intelijen Angkatan Darat di Gav-Yam Technology Park sebagai sasaran utama serangan.