Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menargetkan seluruh desa di wilayahnya terhubung dengan internet pada akhir tahun 2025. Inisiatif ini diwujudkan melalui program Internet Desa gratis yang akan menjangkau 841 desa dengan satu titik akses di setiap desa.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal, menegaskan bahwa akses internet ini diprioritaskan untuk meningkatkan pelayanan publik. Lokasi titik akses akan difokuskan di kantor desa, kemudian beralih ke sekolah atau puskesmas pembantu jika kantor desa sudah terkoneksi.
Untuk mewujudkan target ini, Diskominfo Kaltim telah menjalin kerja sama dengan Diskominfo kabupaten/kota dan provider dalam Rakor Kominfo. Sinergi ini bertujuan untuk mempercepat pemerataan internet di seluruh desa.
Pemerintah daerah akan menggunakan berbagai sumber internet sesuai dengan kondisi geografis masing-masing desa. Fiber optik akan menjadi pilihan utama untuk desa yang terjangkau. Jika serat optik tidak memungkinkan, akan digunakan teknologi nirkabel. Sementara untuk daerah yang sulit dijangkau, koneksi satelit akan menjadi solusi. Bahkan, untuk desa yang belum memiliki listrik, jaringan internet akan dibangun dengan tenaga surya.
Anggaran telah dialokasikan untuk 716 desa, dan akan ditambah pada perubahan anggaran untuk menjangkau desa-desa yang lebih terpencil dan belum teraliri listrik.
Hingga pertengahan Juni 2025, baru 50 desa yang telah terpasang akses internet. Namun, Faisal optimis sekitar 600 desa akan rampung pada akhir Juni.
Program Internet Desa ini merupakan bagian dari upaya percepatan transformasi digital dan pemerataan layanan publik di seluruh Kaltim. Pemerintah berharap, dengan konektivitas yang memadai, kualitas pelayanan publik dan akses informasi di tingkat desa akan meningkat.