Jakarta – Ketegangan antara Israel dan Iran semakin memanas. Militer Israel mengumumkan serangan terbaru terhadap lokasi senjata Iran pada hari Jumat (20/6), menandai minggu pertama konflik bersenjata antara kedua negara.
Menurut pernyataan resmi, serangan udara Israel berhasil melenyapkan "tiga peluncur rudal yang siap ditembakkan ke wilayah Israel." Israel juga mengklaim telah menewaskan seorang "komandan militer yang sedang mempersiapkan peluncuran rudal tersebut" dalam operasi yang sama. Identitas komandan yang tewas tersebut belum diungkapkan secara rinci oleh Israel, dan pihak Iran juga belum memberikan konfirmasi terkait serangan ini.
Serangan ini menambah daftar panjang keberhasilan Israel dalam melenyapkan tokoh penting Iran sejak serangan pertama dilancarkan pada 13 Juni lalu. Militer Israel menyatakan telah menggempur puluhan target di Teheran sejak Kamis malam hingga Jumat dini hari, termasuk lokasi yang disebut sebagai pusat "penelitian dan pengembangan proyek senjata nuklir Iran."
Menurut militer Israel, serangan tersebut menyasar "lokasi produksi komponen rudal dan fasilitas yang memproduksi bahan baku untuk pengecoran mesin rudal." Mereka juga mengklaim telah menyerang markas SPND (Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan) yang bertanggung jawab atas riset dan pengembangan proyek senjata nuklir Iran.
Serangan ini terjadi di tengah konflik yang memasuki hari ketujuh, dimulai dengan serangan Israel ke Iran pada 13 Juni dengan alasan bahwa Iran hampir mengembangkan senjata nuklir. Klaim ini belum didukung oleh bukti konkret, dan beberapa laporan intelijen Amerika Serikat justru menunjukkan hal yang berbeda.
Sejauh ini, serangan Israel ke Iran telah merenggut nyawa 585 orang, termasuk wanita dan anak-anak. Korban tewas juga termasuk sejumlah komandan militer dan ilmuwan nuklir Iran. Sementara itu, serangan balasan Iran ke Israel telah menewaskan 25 orang dan melukai ratusan lainnya.