Dunia pasca-apokaliptik kembali menghantui layar lebar dengan 28 Years Later. Lebih dari dua dekade setelah 28 Days Later mengguncang genre film zombie, Danny Boyle dan Alex Garland kembali berkolaborasi menghadirkan teror yang lebih mendalam.
Kali ini, kisah berpusat pada sekelompok penyintas yang mencoba membangun kehidupan di sebuah pulau terpencil, jauh dari kejaran zombie. Namun, ketenangan mereka terusik ketika sebuah misi penting memaksa mereka meninggalkan pulau, memasuki wilayah berbahaya yang penuh dengan mayat hidup yang lebih ganas dari sebelumnya.
28 Years Later membawa angin segar dalam genre zombie yang mungkin terasa familiar bagi sebagian penonton. Jika 28 Days Later dikenal karena menampilkan zombie yang berlari cepat, 28 Years Later menawarkan evolusi yang lebih mengerikan. Para zombie kini terbagi menjadi dua jenis: yang lemah dan obesitas, serta Alpha, zombie superior dengan kekuatan fisik luar biasa.
Film ini mengikuti perjalanan Spike, seorang anak laki-laki yang dilatih ayahnya untuk bertahan hidup di dunia yang dipenuhi zombie. Keputusan nekat Spike untuk membawa ibunya keluar dari pulau menjadi pemicu serangkaian peristiwa menegangkan.
28 Years Later bukan sekadar film aksi horor yang memacu adrenalin. Film ini juga mengeksplorasi tema coming-of-age dari sudut pandang seorang anak yang tumbuh besar di dunia yang kehilangan nilai-nilai kemanusiaannya. Spike tidak mengenal kemewahan dunia modern seperti televisi atau internet. Baginya, bertahan hidup adalah satu-satunya tujuan.
Danny Boyle kembali menunjukkan keahliannya dalam penggunaan teknik visual yang inovatif. Penggunaan iPhone sebagai salah satu alat perekam menambah kesan unik dan meningkatkan ketegangan di momen-momen krusial. Bersama sinematografer Anthony Dod Mantle, Boyle menyajikan kontras yang mencolok antara lanskap alam yang indah dengan kengerian dunia yang dipenuhi zombie.
Namun, kejutan terbesar dari 28 Years Later adalah pergeseran fokus ke arah melodrama di babak terakhir. Film ini tiba-tiba menjadi refleksi yang tulus tentang hidup dan kematian, menawarkan perspektif yang lebih dalam daripada sekadar adegan kejar-kejaran dengan zombie.
28 Years Later merupakan awal dari trilogi yang menjanjikan. Meskipun kisahnya terasa belum selesai, film ini berhasil membangun fondasi yang kuat untuk babak selanjutnya.
28 Years Later dapat disaksikan di bioskop mulai 19 Juni 2025. Film bergenre horor, thriller, dan zombie ini berdurasi 1 jam 55 menit. Dibintangi oleh Jodie Comer, Aaron Taylor-Johnson, Ralph Fiennes, dan Alfie Williams.