Analisis Tren Bitcoin: Institusi Memimpin, Ritel Menyusul? (23-27 Juni 2025)

Pekan lalu, adopsi Bitcoin oleh institusi besar seperti Blackrock, Fidelity, dan bahkan JP Morgan semakin gencar. JP Morgan bahkan meluncurkan stablecoin dan mengadakan seminar tentang transfer modal bank ke kripto secara aman. Tren ini mengindikasikan bahwa Fear Of Missing Out (FOMO) institusi telah dimulai, dan diperkirakan akan diikuti oleh FOMO ritel dalam waktu dekat.

Pergerakan Bitcoin sempat terpengaruh oleh konflik Iran-Israel yang mendorong kenaikan harga minyak. Namun, DXY (Indeks Dolar AS) justru melemah, menandakan bahwa pemerintah AS tidak ingin anggaran negara terbebani akibat impor yang tinggi.

Data Ekonomi Mendukung Kenaikan Bitcoin

Sejumlah data ekonomi menunjukkan sinyal positif bagi Bitcoin:

  • Harga Rumah di Tiongkok Naik
  • Penjualan Ritel Tiongkok Meningkat
  • DXY Melemah
  • NY Empire Index Menurun
  • Bank of Japan Menahan Suku Bunga
  • Penjualan Ritel AS Menurun
  • Data Klaim Pengangguran AS Dimodifikasi
  • CPI Jepang Naik
  • Suku Bunga Pinjaman Utama (Loan Prime Rate) di Tahan 3%

Meskipun beberapa data perumahan AS seperti NAHB (Indeks Persatuan Kontraktor Pembangunan Rumah) dan Housing Starts (Jumlah pembangunan rumah baru) menunjukkan penurunan, secara keseluruhan data-data di atas belum mengindikasikan potensi penurunan signifikan atau bear market untuk Bitcoin. Terlebih lagi, data menunjukkan bahwa perusahaan pengelola aset terus mengakumulasi Bitcoin.

Prediksi Data Ekonomi Minggu Depan (23-27 Juni 2025)

Berikut adalah prediksi dan analisis data ekonomi penting yang akan dirilis minggu depan, dan bagaimana data tersebut berpotensi mempengaruhi DXY dan Bitcoin:

Senin, 23 Juni 2025

  • S&P Global Manufacturing PMI: Jika PMI Tiongkok naik, PMI AS cenderung turun. Diprediksi PMI AS akan turun karena belanja negara yang belum fokus pada industri. Jika PMI AS turun, DXY juga berpotensi melemah.
  • Existing Home Sales: Turunnya NAHB dan Housing Starts mengindikasikan kemungkinan penurunan pada Existing Home Sales. Jika Existing Home Sales turun, DXY juga akan turun.

Selasa, 24 Juni 2025

  • House Price Index: House Price Index Tiongkok naik. Harga rumah AS diprediksi akan turun seiring belum cairnya stimulus dan data perumahan yang menurun. Ini akan menyebabkan DXY ikut melemah.
  • CB Consumer Confidence: Terdapat indikasi bahwa Consumer Confidence sedang dimanipulasi untuk turun. Jika Consumer Confidence turun, DXY akan melemah.
  • M2 Supply: Jumlah uang beredar ini mempengaruhi tren Bitcoin dalam jangka waktu 1 tahun kedepan. Saat ini belum ada tanda-tanda M2 Supply akan koreksi.

Rabu, 25 Juni 2025

  • New Home Sales: Dengan NAHB, Housing Starts, dan prediksi Existing Home Sales yang turun, New Home Sales juga diprediksi akan mengalami penurunan. Jika data New Home Sales tidak akurat, bisa dilihat efeknya ke DXY.

Kamis, 26 Juni 2025

  • Durable Good Order: Data belanja barang tahan lama ini diprediksi akan naik karena belanja Kementrian Pertahanan terkait konflik di Timur Tengah. Kenaikan ini bersifat semu dan tidak mencerminkan belanja masyarakat secara umum.
  • GDP AS: Dengan inflasi inti yang tidak naik, GDP AS diprediksi akan kembali turun. Penurunan GDP akan membuat DXY juga melemah.
  • Pending Home Sales: Berbeda dari data perumahan lain yang diprediksi turun, Pending Home Sales diprediksi naik. Kenaikan Pending Home Sales akan mendorong DXY naik.

Jumat, 27 Juni 2025

  • PCE: Personal Consumption Expenditure diprediksi akan turun, yang akan mendekatkan The Fed pada pelonggaran kebijakan moneter. Jika PCE turun, DXY juga akan melemah.
  • Unmich 1 Year: University of Michigan inflation expectation diprediksi akan kembali turun, menahan kenaikan DXY.

Disclaimer: Analisis ini bersifat subjektif dan hanya untuk hiburan. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan Anda. Lakukan riset sendiri dan jangan terlalu yakin dengan satu sumber informasi. Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi.

Scroll to Top