Sebuah penemuan sensasional baru-baru ini mengguncang dunia arkeologi: kohl grafit tertua yang pernah ditemukan. Temuan luar biasa ini membuka tabir kebiasaan perawatan diri kaum elite di era Zaman Besi, memberikan wawasan baru tentang gaya hidup dan estetika masa lalu.
Misteri Kohl Grafit Berusia 2.700 Tahun Terkuak
Para ilmuwan berhasil mengungkap kohl grafit kuno, diperkirakan berusia sekitar 2.700 tahun. Artefak Zaman Besi ini menjadi saksi bisu sejarah, memperkaya pemahaman kita tentang peradaban lampau.
Analisis Mendalam Sampel Kohl
Penelitian intensif terhadap sampel kohl, riasan mata tradisional khas Timur Tengah kuno, dilakukan di Irak. Sumber kohl ini ditelusuri ke situs pemakaman Zaman Besi di wilayah Kani Koter, Kurdistan, Iran.
Situs pemakaman tersebut berasal dari abad ke-9 hingga ke-7 SM, berlokasi di tepi timur Kekaisaran Asyur, menyimpan artefak berharga yang menggambarkan kehidupan masyarakat kelas atas.
Selain kohl, ditemukan pula senjata, perhiasan, perlengkapan kuda, dan peralatan perawatan pribadi. Kohl ditemukan dalam wadah keramik, berupa zat hitam menyerupai bubuk.
Analisis laboratorium canggih mengungkapkan komposisi kosmetik kuno ini: campuran mineral, kombinasi oksida mangan, dan grafit alami.
Penemuan ini dipublikasikan dalam Jurnal Archaeometry, menyoroti bahwa kosmetik tersebut mengandung campuran mineral, oksida mangan, dan grafit alami.
Kohl: Warisan Kosmetik yang Abadi
Kohl memiliki sejarah panjang dan luas, digunakan di berbagai peradaban kuno, termasuk Mesir. Selain untuk mempercantik diri, kohl juga dipercaya memiliki khasiat pengobatan.
Resep tradisional kohl seringkali menggunakan bahan dasar timbal, yang menghasilkan warna hitam pekat. Namun, sampel Kani Koter unik karena bebas timbal.
Warna hitamnya berasal dari pirolusit, mineral kaya mangan, dan grafit mengkilap. Grafit, zat berbasis karbon yang umum pada pensil modern, sangat langka dalam kosmetik kuno.
Daya Tarik Visual dari Sentuhan Grafit
Penemuan ini menyoroti adaptasi lokal dalam pembuatan kosmetik. Kombinasi mineral kemungkinan dipilih berdasarkan ketersediaan dan tampilan visualnya.
Pegunungan Zagros di dekat Kani Koter kaya akan mangan dan grafit. Pengrajin Zaman Besi kemungkinan memanfaatkan sumber daya alam lokal ini dalam menciptakan produk kosmetik mereka.
Penambahan grafit memberikan efek visual yang menawan. Kualitas reflektif grafit menghasilkan kilau metalik dan struktur berlapis, menjadikannya kombinasi ideal untuk riasan mata.
Kosmetik Kuno yang Terdegradasi
Para ilmuwan menyimpulkan bahwa kohl grafit ini tidak mengandung senyawa organik seperti minyak nabati atau lemak hewani. Bahan organik yang mungkin ada telah terurai selama berabad-abad.
Wadah kosmetik ditemukan bersama perhiasan perak, cermin perunggu, dan aplikator gading, mengindikasikan pentingnya penampilan bagi kaum elite Zaman Besi.
Budaya berpenampilan menarik tidak terbatas pada wanita. Periode Asyur menunjukkan bahwa pria juga mengenakan riasan mata dan celak untuk tujuan estetika dan simbolis. Bahkan juga diyakini memiliki fungsi pengobatan.
Berbeda dengan temuan di situs Iran kuno dan Mesopotamia lainnya, Kani Koter memberikan bukti tradisi kosmetik regional yang unik. Penggunaan mangan dan grafit dalam resep celak mata menunjukkan varian yang mungkin tidak tercatat, disesuaikan dengan selera, sumber daya, atau tren mode lokal.
Penemuan kohl grafit tertua ini memberikan gambaran tentang gaya hidup masyarakat Zaman Besi, khususnya kaum elite yang sangat memperhatikan perawatan diri.