Teropong Raksasa Vera Rubin Terancam Sampah Antariksa: Masa Depan Astronomi dalam Bahaya?

Observatorium Vera Rubin di Cile, yang pembangunannya digagas sejak 1990-an, kini menghadapi tantangan serius: polusi cahaya dari ribuan satelit. Langit Cerro Pachón, yang dulunya bersih, kini dipenuhi megakonstelasi satelit seperti Starlink, yang mengancam observasi astronomi.

Teleskop canggih senilai US$680 juta ini, yang dijadwalkan beroperasi akhir Juni, dirancang untuk memetakan seluruh langit selatan. Namun, dengan cermin utama selebar 8,4 meter dan kamera 3.200 megapiksel, Vera Rubin akan menangkap jejak satelit dalam jumlah besar.

"Teleskop ini luar biasa dalam memetakan seluruh langit selatan, tetapi itu juga berarti ia akan menangkap banyak satelit," ungkap Dr. Meredith Rawls, ilmuwan dari proyek Vera C Rubin Observatory.

Jumlah satelit aktif di orbit saat ini sekitar 10.000. Jika semua rencana peluncuran terealisasi, jumlahnya bisa melonjak hingga 100.000 dalam dekade mendatang, memicu kekhawatiran di kalangan astronom.

Awalnya, SpaceX berencana meluncurkan 12.000 satelit Starlink, tetapi angka itu melonjak menjadi 42.000. Perusahaan lain seperti Amazon, serta proyek dari Tiongkok, juga berencana menambah puluhan ribu satelit.

"Sangat membuat frustrasi karena ledakan jumlah satelit ini bertepatan dengan dekade operasional Vera Rubin," kata Rawls. "Kami seperti mencoba melihat alam semesta dari balik kaca mobil yang penuh noda serangga."

Sekitar 40% gambar yang diambil Vera Rubin selama 10 tahun misi diperkirakan akan terganggu oleh jejak satelit. Prof. Noelia Noël dari University of Surrey menyatakan, "Jika ada 10 juta gambar, lebih dari 4 juta bisa rusak. Padahal satu malam pengamatan saja menelan biaya sekitar US$81.000."

Pantulan cahaya satelit juga dapat menyesatkan ilmuwan. Pada 2021, ilmuwan sempat salah mengira serpihan satelit sebagai ledakan bintang di galaksi purba.

Untuk mengatasi masalah ini, Rawls dan timnya mengembangkan algoritma yang dapat membedakan objek astronomi asli dengan jejak satelit. Namun, satelit besar seperti BlueBird dari AST SpaceMobile terlalu terang, sehingga pengamatan harus dijadwalkan ulang untuk menghindarinya.

Organisasi Astronomi Internasional (IAU) telah meminta operator satelit untuk meredam kecerahan perangkat mereka. Sayangnya, satelit seperti Starlink masih jauh lebih terang dari ambang batas yang disarankan.

Namun, ada secercah harapan. Perusahaan Surrey NanoSystems telah memperkenalkan cat luar angkasa baru yang dapat meredam pantulan cahaya secara drastis. Jika berhasil, cat ini bisa menjadi solusi untuk menyelamatkan astronomi dari polusi cahaya orbital.

Scroll to Top