Film horor terbaru, JALAN PULANG, mencuri perhatian publik dengan kesuksesan luar biasa di hari pertama penayangannya, Kamis (19/6). Film ini langsung mencatatkan angka fantastis, menarik perhatian 211.639 penonton di seluruh Indonesia. Hal ini menjadikan JALAN PULANG sebagai film Indonesia dengan pembukaan terlaris dalam tiga bulan terakhir.
Antusiasme penonton sangat terasa di berbagai kota, seperti Lampung, Pontianak, Denpasar, Badung, Banjarmasin, Surabaya, Tanjung Pinang, Bekasi, Medan, Palembang, dan Makassar. Tingkat hunian studio di kota-kota tersebut melonjak, bahkan mencapai 90% hingga 100% di beberapa tempat.
Kesuksesan JALAN PULANG tidak lepas dari deretan pemain bertabur bintang, termasuk Luna Maya, Taskya Namya, dan Shareefa Daanish yang dikenal lewat peran-peran ikonik di film horor. Aktor dan aktris senior seperti Sujiwo Tejo dan Jajang C. Noer juga turut memeriahkan film ini.
Kisah Misteri dan Teror di JALAN PULANG
JALAN PULANG mengisahkan Lastini (Luna Maya), seorang ibu yang dilanda duka mendalam akibat kehilangan suaminya secara misterius. Belum pulih dari kesedihan, putrinya, Arum, tiba-tiba jatuh sakit dengan gejala aneh yang tak bisa dijelaskan secara medis. Setelah berbagai upaya pengobatan gagal, Lastini mulai mencurigai bahwa putrinya terkena gangguan gaib.
Bersama dua anaknya yang lain, Lastini memulai perjalanan mencekam melintasi pedalaman Jawa untuk mencari kesembuhan melalui ritual tradisional. Mereka bertemu dengan berbagai tokoh spiritual, mulai dari dukun, ustaz, hingga penjaga ilmu leluhur, sambil berjuang melawan kekuatan jahat yang mengincar jiwa Arum. Semua harus diselesaikan sebelum ulang tahun Arum di tahun kabisat, yang dipercaya sebagai batas waktu untuk menyelamatkan nyawa sang anak.
Riset Mendalam untuk Atmosfer yang Mencekam
Film JALAN PULANG menandai debut Jeropoint sebagai sutradara, sosok yang dikenal karena kisah horor viralnya di platform X. Naskah film ini digarap oleh tim Kelanara Studio selama 18 bulan, dengan riset mendalam tentang budaya Jawa dan suluk Sunda. JALAN PULANG menawarkan atmosfer yang mencekam dengan dominasi warna hijau kebiruan dan desain suara yang intens, menggunakan teknik reverse-chant.
Proses syuting film berlangsung selama 38 hari, dengan sekitar 70% pengambilan gambar dilakukan di hutan Pronosutan, Kulon Progo, dan sisanya di studio Jakarta. Film ini menjanjikan pengalaman visual dan audio yang mendalam, menggabungkan elemen horor modern dengan kekayaan mitologi lokal.