Pemerintah Provinsi Papua, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika, terus berupaya meningkatkan layanan internet, terutama di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Langkah ini diambil untuk membuka peluang baru dalam pengembangan ekonomi lokal.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Papua, Jeri Agus Yudianto, menyatakan bahwa layanan internet di daerah 3T dimanfaatkan oleh fasilitas-fasilitas penting seperti sekolah dan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam pemerataan akses telekomunikasi.
Pemerintah Provinsi Papua menyiapkan internet berbasis satelit VSAT di 250 titik strategis. Tujuannya adalah untuk menjangkau wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh jaringan telekomunikasi konvensional di tujuh kabupaten di Papua. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana pemerintah telah membangun internet di 25 titik.
"Pembangunan infrastruktur digital tidak bisa hanya mengandalkan pihak swasta, terutama di daerah-daerah terpencil. Oleh karena itu, kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan," jelas Jeri.
Sebaran titik pembangunan tersebut meliputi 44 titik di Kabupaten Waropen, 44 titik di Kabupaten Biak Numfor, 44 titik di Kabupaten Supiori, 34 titik di Kabupaten Kepulauan Yapen, 34 titik di Kabupaten Sarmi, 24 titik di Kabupaten Mamberamo Raya, dan 26 titik di Kabupaten Jayapura.
"Kota Jayapura tidak termasuk dalam program ini karena jaringan internet kabel sudah menjangkau seluruh wilayah," imbuh Jeri.
Pengadaan perangkat dilakukan melalui e-katalog. Pemerintah menargetkan seluruh titik di tujuh kabupaten tersebut beroperasi sepenuhnya pada Agustus tahun ini.
"Langkah ini diharapkan dapat mempersempit kesenjangan digital di Papua serta mendukung layanan dasar, khususnya di sektor pendidikan dan kesehatan," pungkas Jeri.