Tel Aviv – Kota pelabuhan Haifa, Israel utara, dilanda serangan rudal dari Iran yang mengakibatkan setidaknya 19 orang terluka. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan pada bangunan dan memecahkan kaca-kaca jendela di sekitarnya.
Serangan ini merupakan bagian dari serangkaian serangan balasan Iran dalam seminggu terakhir. Eskalasi ini dipicu oleh serangan besar-besaran Israel terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran, yang menyebabkan konflik berkelanjutan.
Media melaporkan proyektil menghantam area dekat dermaga di Haifa pada Jumat sore. Selain kerusakan bangunan, pecahan kaca dan puing berserakan di lokasi kejadian.
Kementerian Luar Negeri Israel menyebutkan serangan rudal Iran juga menghantam dekat Masjid Al-Jarina.
Informasi detail terkait lokasi yang diserang di Israel dibatasi oleh sensor militer.
Rumah Sakit Rambam di Haifa melaporkan bahwa 19 korban luka telah dirawat, dengan satu orang dalam kondisi serius.
Seorang pejabat militer setempat mengkonfirmasi bahwa sekitar 20 rudal ditembakkan ke Israel dalam serangan terbaru ini.
Menurut data dari Direktorat Diplomasi Publik Nasional Israel, lebih dari 450 rudal dan 400 drone telah diluncurkan ke negara tersebut. Otoritas pajak Israel juga telah menerima lebih dari 25.000 laporan kerusakan bangunan akibat perang ini.
Israel melancarkan serangan ke Iran pada 13 Juni, dengan alasan untuk mencegah pengembangan senjata nuklir.
Iran membalas dengan serangan rudal dan drone, sambil menegaskan program nuklirnya bertujuan damai.
Konflik udara ini berdampak pada area permukiman di kedua negara, dengan kedua belah pihak saling menuduh menargetkan warga sipil.
Laporan dari Human Rights Activists News Agency mencatat sedikitnya 639 korban jiwa di Iran akibat serangan udara Israel, termasuk pejabat militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.
Otoritas Israel melaporkan sedikitnya 25 orang tewas akibat serangan rudal Iran.