Pembatasan Akses Internet untuk Anak Muda di Tiongkok: Upaya Kontroversial untuk Melindungi Kesehatan dan Pendidikan

Pemerintah Tiongkok tengah mempertimbangkan langkah-langkah baru untuk mengatur akses internet bagi anak-anak dan remaja. Kebijakan ini bertujuan untuk membatasi penggunaan game online dan media sosial, dengan alasan bahwa paparan berlebihan terhadap dunia maya dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik serta prestasi akademik generasi muda.

Usulan ini menuai beragam reaksi di kalangan masyarakat Tiongkok. Sebagian mendukung upaya tersebut, namun banyak pula yang menyuarakan kekecewaan. Kritik utama berfokus pada kontradiksi dalam kebijakan tersebut, mengingat anak-anak seringkali menghabiskan sebagian besar hari di sekolah dan bergantung pada sumber daya internet untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka.

Tiongkok dikenal memiliki salah satu sistem kontrol internet terketat di dunia, dengan ribuan situs web dan platform media sosial asing diblokir. Di sisi lain, negara ini juga memiliki populasi pengguna internet yang sangat besar.

Salah satu pengguna internet berkomentar bahwa sekolah seharusnya mengurangi beban pekerjaan rumah yang memerlukan penggunaan telepon seluler dan riset online. Pengguna lain mempertanyakan kapan anak-anak memiliki waktu untuk menggunakan media sosial, mengingat jam pulang sekolah yang seringkali larut malam.

Mantan bintang bola basket, Yao Ming, turut menyuarakan dukungannya terhadap pembatasan akses internet bagi kaum muda. Ia mengusulkan agar anak-anak diwajibkan untuk mematikan semua perangkat elektronik selama satu hari penuh setiap semester dan meluangkan waktu untuk berolahraga.

Seorang mahasiswa di Beijing, yang tidak ingin disebutkan namanya, sepakat dengan kekhawatiran para pejabat, namun meragukan efektivitas kebijakan yang diusulkan Yao. Menurutnya, remaja Tiongkok sangat kecanduan internet, dan menggunakan internet untuk hampir segala hal.

Pada tahun 2020, Tiongkok merevisi "Hukum Perlindungan Anak di Bawah Umur," dengan menambahkan bab khusus tentang "perlindungan internet." Undang-undang ini mewajibkan platform media sosial, game, dan streaming langsung untuk menerapkan alat yang membatasi penggunaan berlebihan. Perhatian utama adalah mengatasi kecanduan game.

Pada tahun 2021, pemberitahuan pemerintah menetapkan batasan ketat pada waktu bermain game untuk anak-anak di bawah 18 tahun. Peraturan tersebut melarang game antara pukul 10 malam dan 8 pagi, dan membatasi waktu bermain game tidak lebih dari satu jam per hari pada hari kerja atau dua jam per hari pada akhir pekan.

Scroll to Top