IHSG Berbalik Arah di Sesi I, Tertekan Sentimen Perang Dagang AS-China

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan yang fluktuatif pada sesi I perdagangan Jumat (11 April 2025). Sempat terperosok hingga 1% di awal sesi, IHSG perlahan bangkit dan mengurangi koreksinya.

Pada pukul 09:28 WIB, IHSG tercatat melemah 0,28% ke level 6.236,5. Meskipun demikian, pemulihan terlihat setelah sebelumnya indeks terkoreksi cukup dalam.

Aktivitas perdagangan di awal sesi I mencatatkan nilai transaksi sekitar Rp 1,9 triliun dengan volume 2,3 miliar saham yang diperdagangkan sebanyak 162.723 kali. Data menunjukkan 196 saham mengalami kenaikan, 253 saham melemah, dan 183 saham stagnan.

Sejumlah saham mengalami penurunan signifikan pada sesi I ini. Berikut daftar lima saham dengan penurunan terdalam:

  • PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) -8,43% ke Rp 760/saham
  • PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) -8,16% ke Rp 135/saham
  • PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) -7,00% ke Rp 1.660/saham
  • PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) -6,67% ke Rp 1.120/saham
  • PT Gema Grahasarana Tbk (GEMA) -6,67% ke Rp 126/saham

Gejolak pasar global, khususnya akibat ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China, menjadi salah satu faktor utama yang menekan IHSG. Eskalasi konflik ekonomi antara dua negara adidaya ini memicu sentimen negatif di pasar keuangan.

Sentimen pasar diperburuk oleh pengumuman Pemerintah AS yang berencana memberlakukan tarif minimum sebesar 145% terhadap produk impor asal China. Langkah ini merupakan respons terhadap kebijakan balasan Beijing terkait tarif yang sebelumnya diterapkan oleh AS.

Meskipun Menteri Keuangan AS berusaha meredakan kekhawatiran dengan menyatakan bahwa banyak negara ingin menjalin negosiasi perdagangan, ketidakpastian yang ada terus membebani pasar saham global.

Scroll to Top