Moskow – Di tengah eskalasi konflik udara antara Iran dan Israel, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pernyataan yang menyoroti pandangannya mengenai program nuklir Iran. Putin menegaskan bahwa Rusia telah berulang kali menyampaikan kepada Israel bahwa tidak ada indikasi Iran berniat membuat senjata nuklir.
Dalam sebuah wawancara, Putin menunjuk pada pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang juga belum menemukan bukti bahwa Iran berupaya mengembangkan senjata nuklir. Ia menekankan pentingnya dialog untuk meredakan ketegangan regional dan memperkuat keamanan bersama.
Putin kembali menegaskan penolakan Rusia terhadap penyebaran senjata pemusnah massal. Ia juga menyoroti fatwa dari Iran yang melarang senjata nuklir sebagai langkah serius dan signifikan yang harus dipertimbangkan.
Rusia menyatakan siap mendukung hak Iran untuk mengembangkan program nuklir damai. Putin menekankan keyakinannya bahwa Iran berhak memanfaatkan energi nuklir untuk tujuan damai, dan Rusia siap memberikan bantuan dalam hal ini.
Sebelumnya, saat berbicara dalam forum ekonomi di St Petersburg, Putin menyatakan bahwa Rusia telah berbagi gagasan dengan Iran dan Israel tentang cara menghentikan konflik berdarah antara kedua negara. Namun, rincian ide-ide tersebut tidak diungkapkan.
Ketegangan antara Israel dan Iran telah meningkat sejak pertengahan Juni, dengan saling serang udara yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa di kedua belah pihak. Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran dengan dalih mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir. Iran membalas dengan serangan rudal dan drone.
Menurut laporan, ratusan orang tewas di Iran akibat serangan udara Israel, termasuk pejabat militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Sementara itu, puluhan dilaporkan tewas di Israel akibat serangan rudal Iran. Iran terus menegaskan bahwa program nuklirnya bertujuan damai.