Kaesang Pangarep secara resmi menyerahkan berkas pendaftaran untuk kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam Pemilu Raya. Dia mengutarakan optimisme bahwa akan ada tokoh-tokoh berpengaruh yang akan bergabung dengan PSI.
"Insyaallah, bagi para pendukung setia, PSI pada tahun 2029 akan berhasil menembus Senayan. Kita akan meningkatkan jumlah kepala daerah dari kader PSI. Selain itu, kita juga harus bersiap menyambut kedatangan tokoh-tokoh besar yang akan menjadi bagian dari PSI," ungkap Kaesang di kantor pusat PSI, Jakarta Pusat, Sabtu (21/6/2025).
Salah satu janji politik Kaesang adalah membawa tokoh-tokoh penting untuk memperkuat PSI. Menurutnya, tidak hanya satu tokoh, melainkan banyak tokoh besar yang akan merapat ke partai tersebut.
"Ini adalah bagian dari janji politik saya kepada kader-kader PSI yang akan memilih saya sebagai ketua umum di periode mendatang. Tokoh-tokoh tersebut bukan hanya satu, tetapi insyaallah akan sangat berpengaruh dan berjumlah banyak," jelasnya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan ayahnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), akan bergabung dengan PSI, Kaesang menyarankan agar pertanyaan tersebut diajukan langsung kepada Jokowi.
"Sebaiknya pertanyaan itu diajukan langsung kepada beliau, karena akses untuk bertemu beliau cukup mudah. Bisa langsung ditanyakan saat berkunjung ke Solo. Saya tidak bisa mewakili beliau," ujarnya.
Ketua Steering Committee (SC) Kongres PSI, Andy Budiman, menyatakan bahwa Kaesang telah memperoleh dukungan dari 10 DPW dan 75 DPD. Dukungan ini telah memenuhi persyaratan minimum untuk mendaftar sebagai calon ketua umum PSI.
"Sesuai ketentuan, syarat minimal adalah dukungan dari 5 DPW dan 20 DPD. Dalam dokumen yang kami terima, terdapat dukungan dari 10 DPW dan 75 DPD," kata Andy Budiman.
Kaesang juga mengumumkan bahwa dirinya telah mengambil cuti dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSI. Tindakan ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab etis agar tidak mempengaruhi proses pemilihan ketua umum.
"Cuti sebagai ketua umum adalah wujud tanggung jawab etis agar tidak ada pengaruh dalam proses pemilihan. Hal ini sangat kami hargai," pungkasnya.