Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dilaporkan telah menunjuk tiga ulama senior sebagai kandidat potensial untuk menggantikannya. Langkah ini diambil sebagai antisipasi jika Khamenei menjadi korban dalam konflik yang meningkat dengan Israel.
Menurut laporan, penunjukan ini bertujuan untuk memastikan transisi kepemimpinan yang cepat dan lancar jika terjadi sesuatu pada Khamenei. Para pejabat tinggi Iran tengah mempersiapkan berbagai skenario, termasuk kemungkinan intervensi Amerika Serikat dalam konflik Iran-Israel. Meskipun serangan Israel telah melumpuhkan sebagian rantai komando rezim, namun sistem tersebut masih berfungsi.
Sesuai konstitusi Iran, jika pemimpin tertinggi meninggal, Majelis Ahli yang beranggotakan 88 ulama akan memilih penggantinya. Proses ini baru sekali terjadi sejak Revolusi Islam 1979, yaitu saat Khamenei sendiri terpilih pada tahun 1989.
Sebelumnya, mantan Presiden AS Donald Trump pernah menyatakan bahwa menyingkirkan Khamenei akan menjadi target yang mudah, namun ia memutuskan untuk tidak melakukannya saat ini.
Sementara itu, Rusia telah memperingatkan bahwa mereka akan merespons dengan keras jika Israel dan AS membunuh Khamenei. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa tindakan tersebut akan memicu gelombang ekstremisme di Iran dan meminta AS serta Israel untuk tidak membahas wacana tersebut lebih lanjut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pernah menyatakan bahwa perang Israel-Iran hanya akan berhenti jika Khamenei terbunuh.
Konflik Iran-Israel memanas sejak Israel melancarkan serangan ke Iran pada 13 Juni lalu, dengan alasan ancaman pengembangan nuklir Iran. Iran merespons dengan meluncurkan Operasi True Promise 3. Serangan Israel telah menyebabkan ratusan korban jiwa di Iran, termasuk pejabat tinggi militer dan ilmuwan nuklir, serta merusak fasilitas nuklir Natanz.
Negara-negara mayoritas Islam dan sekutu Iran telah mengutuk serangan Israel. Rusia menawarkan diri untuk memediasi konflik, sementara China mendesak gencatan senjata dan penyelesaian masalah nuklir Iran melalui jalur politik dan diplomatik.