Ancaman serangan udara Amerika Serikat terhadap Iran dalam waktu dekat memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas. Seorang pengamat kebijakan Hubungan Internasional dari Fisipol UGM menyatakan, keterlibatan AS dapat menarik negara-negara besar lainnya ke dalam pusaran konflik, termasuk Rusia, Turki, bahkan China.
Dukungan dari negara-negara Islam untuk Iran juga diperkirakan akan menguat, didorong oleh isu Palestina. Keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, alih-alih menghadiri KTT G7, dipandang sebagai sinyal penjagaan jarak Indonesia dengan Amerika Serikat.
Keterlibatan negara-negara besar tersebut dapat memicu Perang Dunia III, sebuah skenario yang sangat berbahaya mengingat potensi penggunaan senjata nuklir. Perang nuklir, menurut pengamat, akan menjadi malapetaka global tanpa pemenang.
Dampak Perang Dunia III bagi Indonesia diperkirakan akan sangat luas, meliputi sektor ekonomi, sosial, dan politik, terutama terkait harga minyak. Potensi terjadinya Perang Dunia III saat ini dinilai berada pada skala 6 atau 7 dari 10.
