Bakteri Ajaib: Makan Logam Beracun, ‘Buang’ Emas!

Dunia mikrobiologi kembali dikejutkan dengan penemuan luar biasa. Ilmuwan menemukan jenis bakteri langka yang memiliki kemampuan unik, yaitu memakan logam beracun dan mengubahnya menjadi sumber energi, bahkan menghasilkan emas sebagai hasil sampingannya. Penemuan ini membuka peluang revolusioner di bidang pengolahan limbah logam dan produksi material berharga.

Dua penemuan sensasional ini memperluas wawasan kita tentang kemampuan luar biasa mikroorganisme dalam memetabolisme zat-zat yang sebelumnya dianggap mustahil. Bakteri pemakan mangan berpotensi besar dalam mengatasi masalah lingkungan, seperti penyumbatan sistem air dan pembentukan nodul logam di dasar laut. Sementara itu, Cupriavidus metallidurans menawarkan prospek menarik di bidang bioteknologi, seperti pengolahan limbah logam beracun, atau bahkan produksi nanomaterial berbasis emas di masa depan.

Kisah Sang Bakteri Pemakan Mangan

Penemuan bakteri pemakan mangan diawali dengan sebuah ketidaksengajaan. Seorang ahli mikrobiologi menemukan bakteri unik ini saat ia tidak sengaja meninggalkan botol berisi larutan mangan di laboratorium selama beberapa bulan. Sekembalinya, ia menemukan botol tersebut dilapisi material hitam. Setelah serangkaian pengujian, terungkap bahwa lapisan hitam tersebut adalah mangan teroksidasi yang dihasilkan oleh aktivitas bakteri.

Penelitian ini mengungkap bahwa bakteri tersebut adalah yang pertama diketahui menggunakan mangan sebagai sumber energi melalui proses kemosintesis, mengubah karbon dioksida menjadi biomassa. Temuan ini tidak hanya menarik secara ilmiah, tetapi juga memiliki implikasi praktis. Bakteri ini dapat membantu kita memahami penyebab penyumbatan sistem air akibat mangan teroksidasi dan proses pembentukan nodul mangan di dasar laut.

Cupriavidus metallidurans: Bakteri ‘Penghasil’ Emas

Tim peneliti internasional juga menemukan bakteri menakjubkan lainnya, yaitu Cupriavidus metallidurans. Bakteri ini mampu memakan logam beracun dan menghasilkan nanopartikel emas sebagai limbahnya!

Bakteri unik ini pertama kali ditemukan ‘membuang’ emas pada tahun 2009. Penelitian menunjukkan bahwa bakteri ini terlibat dalam detoksifikasi aktif kompleks emas yang mengarah pada pembentukan biomineral emas.

Pada tahun 2018, tim peneliti berhasil mengungkap mekanisme di balik kemampuan ajaib ini. Bakteri ini dapat bertahan hidup di lingkungan ekstrem yang kaya akan hidrogen dan logam berat beracun, seperti tembaga dan emas.

Untuk bertahan, C. metallidurans menggunakan enzim bernama CupA untuk mengeluarkan tembaga dari dalam selnya. Namun, ketika ada emas, enzim ini menjadi tertekan, menyebabkan senyawa tembaga dan emas tetap berada di dalam sel.

Enzim CopA kemudian mengambil alih, mengubah senyawa tersebut menjadi bentuk yang sulit diserap sel, sehingga mengurangi toksisitasnya. Proses inilah yang akhirnya menghasilkan nanopartikel emas di permukaan bakteri, menjadikannya mikroba yang secara harfiah ‘membuang’ emas.

Scroll to Top