Konsentrasi Kasus HIV di Indonesia: 11 Provinsi Jadi Fokus Utama

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyoroti sebaran kasus HIV di Indonesia yang terpusat di sejumlah wilayah. Lebih dari tiga perempat, tepatnya 76%, dari perkiraan total Orang Dengan HIV (ODHIV) di Indonesia berada di 11 provinsi.

Provinsi-provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Bali, Papua, Papua Tengah, Sulawesi Selatan, Banten, dan Kepulauan Riau.

Fokus utama saat ini adalah memperkuat deteksi dini dan meningkatkan akses terhadap layanan pengobatan HIV.

"ODHIV mencakup individu yang pernah terinfeksi HIV, baik infeksi lama maupun baru. HIV adalah kondisi seumur hidup. Estimasi jumlah ODHIV di Indonesia pada tahun 2025 mencapai 564 ribu orang. Kami berupaya menemukan mereka agar mengetahui status kesehatan mereka," ungkap seorang perwakilan dari Kemenkes.

Hingga Maret 2025, sekitar 63% (356.638 orang) dari perkiraan 564 ribu ODHIV telah teridentifikasi. Dari jumlah tersebut, 67% telah menerima pengobatan antiretroviral (ARV), dan 55% menunjukkan penekanan virus yang signifikan.

"Sebanyak 55% dari ODHIV yang diobati telah berhasil menekan jumlah virus hingga level yang tidak lagi menularkan. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk menemukan sisanya," tambahnya.

Kementerian Kesehatan mengakui adanya tantangan dalam upaya penemuan dan pemantauan ODHIV, termasuk kasus di mana individu menghilang saat akan di-follow-up. Akibatnya, persentase ODHIV yang mengetahui statusnya masih di bawah target 95%.

Kemenkes menargetkan pencapaian target 95-95-95 pada tahun 2030. Target tersebut mencakup 95% ODHIV mengetahui statusnya, 95% ODHIV menjalani pengobatan, dan 95% ODHIV yang diobati berhasil menekan virus hingga tidak menular.

Scroll to Top