Suksesi Kepemimpinan Iran Dipercepat di Tengah Ancaman Perang

Di tengah eskalasi ketegangan dengan Israel dan keterlibatan Amerika Serikat yang membombardir situs nuklir Iran, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dilaporkan menyadari ancaman serius terhadap keselamatannya. Menanggapi potensi bahaya ini, sebuah langkah luar biasa telah diambil untuk memastikan kesinambungan kepemimpinan di negara tersebut.

Ayatollah Khamenei, memahami risiko yang mungkin timbul dari upaya pembunuhan, telah menginstruksikan Majelis Ahli – badan ulama yang berwenang memilih pemimpin tertinggi – untuk segera menunjuk penggantinya. Langkah ini bertujuan untuk menghindari kekosongan kekuasaan yang berlarut-larut di tengah situasi genting.

Proses pemilihan pemimpin tertinggi baru biasanya memakan waktu berbulan-bulan, di mana para ulama akan mempertimbangkan berbagai kandidat. Namun, dalam kondisi perang yang tidak pasti ini, Khamenei menginginkan transisi yang cepat dan teratur. Ia telah memberikan daftar tiga nama kepada Majelis Ahli untuk dipercepat proses pemilihan.

Menurut para pakar, prioritas utama Iran saat ini adalah menjaga stabilitas negara. Keputusan Khamenei ini dipandang sebagai langkah pragmatis dan terukur untuk melindungi warisannya dan memastikan kelangsungan pemerintahan.

Isu suksesi di Iran selalu menjadi topik sensitif dan jarang dibahas secara terbuka. Pemimpin tertinggi memiliki kekuasaan yang besar, memegang kendali atas angkatan bersenjata, sistem peradilan, legislatif, dan eksekutif. Ia juga merupakan tokoh agama paling senior dalam kepercayaan Syiah.

Muncul spekulasi tentang kemungkinan putra Khamenei, Mojtaba, yang juga seorang ulama dan dekat dengan Garda Revolusi Islam, untuk menggantikan posisi ayahnya. Namun, menurut informasi yang beredar, Mojtaba tidak termasuk dalam daftar kandidat yang diberikan kepada Majelis Ahli. Nama mantan presiden Ibrahim Raisi juga sempat muncul sebagai kandidat potensial sebelum meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter.

Di tengah situasi yang penuh tantangan ini, Ayatollah Khamenei telah menyampaikan pesan publik melalui video rekaman, menegaskan tekad rakyat Iran untuk melawan perang dan tidak menyerah pada tekanan.

Dalam keadaan normal, Ayatollah Khamenei beraktivitas di kompleks yang sangat aman di pusat Teheran, yang dikenal sebagai "beit rahbari". Ia jarang meninggalkan kediamannya, kecuali untuk acara-acara penting. Pertemuan mingguan dengan pejabat senior dan komandan militer dilakukan di kompleks tersebut, dan pidato publik disampaikan dari sana.

Scroll to Top