Polemik royalti antara penyanyi dan pencipta lagu masih terus bergulir, dan dampaknya dirasakan langsung oleh para penyanyi, termasuk Iis Dahlia. Pedangdut senior ini mengungkapkan keluh kesahnya terkait larangan membawakan lagu-lagu yang justru membesarkan namanya, termasuk karya-karya dari Yoni Dores.
Iis Dahlia menjelaskan bahwa larangan tersebut berawal dari tindakan Yoni Dores yang menagih royalti secara langsung kepada stasiun televisi. Hal ini membuat pihak televisi enggan mengizinkan lagu-lagu ciptaan Yoni Dores dinyanyikan di acaranya, karena khawatir dengan besaran tagihan yang dianggap tidak wajar.
"Gue dilarang nyanyiin. Mas Yoni gak ada masalah sama aku, cuma pernah ada case Mas Yoni ini menagih secara langsung ke TV. Jadi akhirnya TV itu gak memperbolehkan lagu Mas Yoni dinyanyikan," ujar Iis Dahlia.
Menurut Iis Dahlia, urusan royalti untuk penampilan panggung seharusnya menjadi tanggung jawab Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). Ia juga menyinggung kasus Lesti Kejora yang sempat disomasi hingga dilaporkan oleh Yoni Dores, padahal Lesti menyanyikan lagu tersebut di televisi dan video tersebut diunggah oleh pihak lain.
"Kalau Lesti, Lesti yang nyanyi, yang posting bukan Lesti, orang lain. Dia telepon aku, ‘Ma aku disomasi’. ‘Sama siapa?’. ‘Sama Om Yoni’. ‘Kenapa? Kamu nyanyi dimana?’. ‘Di TV a’. Harusnya TV itu yang bayar ke LMK," jelas Iis Dahlia.
Iis Dahlia menekankan pentingnya bagi pencipta lagu dan penyanyi untuk mendaftarkan karya mereka ke LMK. Ia juga mengingatkan bahwa penyanyi diundang ke sebuah acara karena ingin mendengarkan lagu-lagu yang telah mereka populerkan.
"Emang sekarang tuh miris ya, aku tuh sebagai pelaku seni, sebagai penyanyi ya bingung tahu gak. Kalau umpamanya rekaman okelah kita ada kontraknya, tapi gini kita rekaman bukan hanya menyanyi di CD aja, platform digital aja, tapi kan orang undang kita mau mendengar apa yang kita populerkan," tegas Iis Dahlia.