Selat Hormuz: Titik Krusial dalam Konflik AS-Iran yang Mempengaruhi Ekonomi Global

Selat Hormuz kembali menjadi sorotan utama setelah serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran. Jalur maritim vital ini, yang terletak di antara Teluk Persia dan Teluk Oman, adalah satu-satunya akses laut dari Teluk Persia ke perairan internasional. Ia memegang peranan penting dalam lalu lintas minyak dunia, dengan sekitar seperlima dari pasokan minyak global melintasinya setiap hari.

Ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz sebagai respons terhadap tindakan militer AS telah meningkatkan kekhawatiran global.

Fakta-Fakta Penting Selat Hormuz:

  1. Jalur Ekspor Minyak Utama: Selat Hormuz adalah urat nadi bagi negara-negara produsen minyak di kawasan Teluk seperti Arab Saudi, UEA, Irak, dan Kuwait. Sekitar 20 juta barel minyak mentah melewati selat ini setiap hari, memenuhi sekitar 20% kebutuhan minyak dunia.

  2. Pusat Ketegangan Regional: Selama beberapa dekade, Selat Hormuz telah menjadi pusat ketegangan. Insiden-insiden seperti serangan terhadap kapal tanker minyak dan penyitaan kapal telah meningkatkan risiko konflik di jalur pelayaran strategis ini.

  3. Lalu Lintas Padat: Setiap harinya, sekitar 50 kapal tanker minyak besar melintas Selat Hormuz. Potensi gangguan terhadap lalu lintas ini menimbulkan ancaman signifikan terhadap perdagangan minyak global.

  4. Dampak pada Harga Minyak Dunia dan Ekonomi India: Penutupan Selat Hormuz oleh Iran akan memiliki konsekuensi luas. Harga minyak akan melonjak, memicu inflasi global. Bagi India, yang mengimpor lebih dari dua pertiga minyak dan hampir setengah gas alam cair (LNG) melalui selat ini, dampaknya akan sangat terasa. Kenaikan harga minyak mentah sebesar 10 dolar AS diperkirakan dapat menurunkan PDB India sebesar 0,5 persen. India saat ini sedang mencari sumber alternatif untuk pasokan minyak mentahnya.

Scroll to Top