Kelelawar, dikenal sebagai hewan pembawa virus, menyimpan teka-teki besar bagi dunia medis: mengapa mereka kebal terhadap penyakit yang mematikan bagi makhluk lain? Penelitian terbaru mengungkap fakta mencengangkan di balik kekebalan super kelelawar, bahkan terhadap kanker.
Studi pada tahun 2023 menemukan bahwa sel kelelawar memiliki banyak versi aktif dan protein yang membantu mereka melawan virus. Keunikan lainnya, kelelawar tidak menahan perkembangan virus, melainkan memanfaatkannya sebagai mekanisme pertahanan diri terhadap virus lain. Tubuh mereka secara efektif mengolah virus sebagai perisai.
Tak hanya itu, riset terbaru dari University of Rochester mengungkap bahwa kelelawar juga memiliki resistensi terhadap kanker. Rahasianya terletak pada umur panjang mereka yang luar biasa, mencapai hingga 40 tahun, jauh melampaui perkiraan usia berdasarkan ukuran tubuh mereka.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa beberapa spesies kelelawar memiliki banyak salinan gen penekan tumor yang dikenal sebagai p53, sementara manusia hanya memiliki satu salinan. Gajah, hewan lain yang resisten terhadap kanker, memiliki hingga 20 salinan. Mutasi pada gen p53 ini terkait erat dengan lebih dari separuh kasus kanker pada manusia.
Keseimbangan yang luar biasa terjadi dalam tubuh kelelawar. Mereka mengimbangi aktivitas gen p53 yang kuat dengan enzim telomerase yang terlalu aktif, yang memungkinkan sel mereka terus berkembang biak. Walaupun telomerase yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker, peningkatan aksi p53 mengatasinya.
Puncaknya, sistem kekebalan kelelawar sangat efisien dalam membunuh sel kanker jahat secara efektif.
Meskipun penerapan langsung pada manusia masih menjadi tantangan, penelitian ini mengukuhkan peran penting gen p53 dalam pencegahan kanker. Temuan ini memberikan dorongan besar bagi pengembangan obat-obatan yang menargetkan gen tersebut, membuka harapan baru dalam memerangi kanker. Kekebalan super kelelawar menjadi inspirasi baru bagi penelitian medis, menawarkan wawasan berharga untuk mengembangkan terapi yang lebih efektif.
