5 Perbedaan Mencolok Live-Action "How to Train Your Dragon" vs. Animasi Klasik

Film live-action How to Train Your Dragon (2025) hadir sebagai interpretasi baru dari animasi ikonis tahun 2010. Kisah Hiccup, remaja Viking yang menjalin persahabatan unik dengan naga Night Fury bernama Toothless, kembali dihidupkan dengan sentuhan visual yang lebih nyata. Walaupun banyak adegan dibuat mirip dengan versi animasi, terdapat beberapa perbedaan signifikan yang patut diperhatikan.

Perbedaan Utama Antara Live-Action dan Animasi:

1. Visualisasi Toothless yang Lebih Realistis

Toothless dalam versi live-action menampilkan detail tekstur yang lebih mendalam dibandingkan dengan versi animasi yang cenderung halus. Warna mata hijaunya pun dibuat lebih hidup, menciptakan kesan yang lebih nyata.

2. Nuansa Narasi yang Lebih Dalam

Kisah dalam versi live-action memberikan penekanan lebih kuat pada hubungan yang kompleks antara Hiccup (Mason Thames) dan ayahnya, Stoick (Gerard Butler). Adegan-adegan emosional dieksplorasi lebih mendalam, sementara versi animasi menyuguhkan alur cerita yang lebih ringan.

3. Perubahan Fisik Gobber yang Signifikan

Dalam versi animasi, Gobber kehilangan kaki dan tangan kanannya. Namun, dalam live-action Gobber (Nick Frost) kehilangan kaki kirinya. Perubahan ini dilakukan untuk mengakomodasi kondisi lutut aktor Nick Frost.

4. Interpretasi Baru Thorston Bersaudara

Ruffnut dan Tuffnut Thorston, yang awalnya digambarkan sebagai kembar identik dalam animasi, kini hadir sebagai kembar non-identik dalam versi live-action. Ruffnut diperankan oleh Harry Trevaldwyn dan Tuffnut oleh Bronwyn James.

5. Motivasi Baru untuk Ketidaksukaan Astrid

Versi live-action menambahkan lapisan baru pada alasan mengapa Astrid awalnya tidak menyukai Hiccup. Selain karena ia adalah anak Stoick, Astrid juga merasa kesal dan frustrasi dengan popularitas Hiccup yang tiba-tiba melejit saat pelatihan menjadi prajurit.

Scroll to Top