Pengumuman Presiden AS mengenai "serangan sukses besar" terhadap tiga lokasi nuklir Iran, termasuk Fordo, telah memicu reaksi global yang beragam dan mengkhawatirkan. Pernyataan Trump di Truth Social menyerukan Iran untuk segera mengakhiri konflik ini. Berikut rangkuman respons dari berbagai negara dan organisasi internasional:
Iran:
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa negaranya "mempertahankan semua opsi" dalam menanggapi serangan tersebut. Ia menyebut insiden ini sebagai "keterlaluan" dengan konsekuensi yang mendalam, serta pelanggaran berat terhadap Piagam PBB, hukum internasional, dan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
Israel:
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memuji tindakan Trump sebagai "keputusan berani yang akan mengubah sejarah," menekankan prinsip "perdamaian melalui kekuatan".
China:
Duta Besar China untuk PBB, Fu Cong, mengecam keras serangan AS terhadap fasilitas nuklir yang diawasi oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). China juga menyampaikan kekhawatiran mendalam tentang potensi situasi yang semakin tidak terkendali dan menyerukan gencatan senjata segera.
PBB:
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, memperingatkan bahwa serangan ini merupakan eskalasi berbahaya yang mengancam perdamaian dan keamanan global. Ia menekankan perlunya diplomasi sebagai satu-satunya jalan ke depan.
Uni Eropa:
Kepala diplomat Uni Eropa, Kaja Kallas, mendesak semua pihak untuk meredakan ketegangan, kembali ke meja perundingan, dan mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Para menteri luar negeri Uni Eropa dijadwalkan membahas perkembangan ini lebih lanjut.
Arab Saudi:
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan kekhawatiran besar terhadap perkembangan di Iran.
Houthi Yaman:
Kelompok militan Houthi Yaman mengecam "agresi terang-terangan" AS terhadap Iran.
Lebanon:
Presiden Lebanon menyampaikan kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan yang dapat mengancam keamanan dan stabilitas regional, mendesak untuk menahan diri.
Inggris:
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menekankan pentingnya stabilitas regional dan menyerukan Iran untuk melanjutkan negosiasi serta mencapai solusi diplomatik.
Rusia:
Dmitry Medvedev, pejabat keamanan senior Rusia, mempertanyakan peluang Trump untuk meraih Hadiah Nobel Perdamaian setelah memulai "perang baru".
Jepang:
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menekankan perlunya segera menenangkan situasi dan memblokir pengembangan nuklir Iran, sambil tidak mendukung tindakan AS.
Venezuela:
Menteri Luar Negeri Venezuela, Yvan Gil, mengutuk serangan AS dan menuntut penghentian permusuhan segera.
Kuba:
Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel, mengecam keras pemboman AS terhadap fasilitas nuklir Iran sebagai eskalasi berbahaya yang melanggar Piagam PBB dan hukum internasional.
Meksiko:
Kementerian Luar Negeri Meksiko menyerukan dialog diplomatik untuk perdamaian antara pihak-pihak yang terlibat.
Australia:
Pemerintah Australia menyerukan de-eskalasi, dialog, dan diplomasi.
Korea Selatan:
Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan bersidang dan mendesak kementerian terkait untuk meminimalkan dampak dari perkembangan terkini.
Vatikan:
Paus Leo XIV menyerukan masyarakat internasional untuk menghindari perang dan menekankan bahwa diplomasi harus menggantikan konflik.